USWATUN KHASANAH, - (2022) ANALISIS PERSPEKTIF FIKIH MUAMALAH DAN FATWA DSN NO 112/DSN-MUI/IX/2017 TERHADAP SEWA MENYEWA LAHAN PERTANIAN DI DESA BINA MAJU KECAMATAN RANGSANG BARAT KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Preview	Text GABUNGAN KECUALI BAB IV.pdf Download (6MB) | Preview
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Uswatun Khasanah, (2022):Analisis Perspektif Fikih Muamalah dan Fatwa DSN No 112/DSN-MUI/IX/2017 Terhadap Sewa Menyewa Lahan Pertanian Di Desa Bina Maju Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten Kepulauan Meranti. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kegiatan sewa menyewa lahan pertanian di Desa Bina Maju Kecamatan Rangsang Barat, yang dalam pelaksanaan sewa menyewa lahan pertanian tersebut terjadi perbuatan wanprestasi atau pencederaan janji yang dilakukan oleh salah satu pihak yang berakad, serta terdapat pemilik lahan yang tidak menyebutkan ukuran besaran sewa (ujrah) atas manfaat lahan yang digunakan saat terjadinya gagal panen dengan kondisi lahan yang masih menghasilkan secara jelas. Di mana pemilik lahan hanya menyerahkan pembayaran ujrah kepada pihak penyewa yang ditakutkan mengandung spekulasi (bai’ul gharar) di dalamnya sehingga berakhir kepada perselisihan diantara pihak yang berakad. Penelitian ini berupa penelitian field research yang berlokasi di Desa Bina Maju Kecamatan Rangsang Barat. Dengan subjek penelitian para pelaku akad dalam sewa menyewa tersebut, dengan jumlah populasi 12 pemilik lahan dan 70 penyewa. Adapun metode pengambilan sampel resperentativ (mewakili populasi) menggunakan teknik probability sampling (pengambilan sampel secara acak dengan berdasarkan area tertentu dengan 5 orang penyewa dan 5 pemilik lahan). Sumber data penelitian ini berasal dari sumber data primer dan sumber data skunder. Sedangkan dalam pengumpulan data penulis melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan teknik analisis data mengunakan metode deskriptif analitik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa akad sewa menyewa lahan pertanian yang dilakukan pada kelompok wanita tani di Desa Bina Maju hanya berdasarkan kepada kesepakatan lisan dan rasa saling percaya di antara kedua belah pihak, dengan sistem pembayaran sewa menggunakan gabah ataupun uang. Adapun jika dianalisis kedalam presfektif fiqih muamalah, sewa menyewa lahan pertanian tersebut sah namun belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan fikih muamalah dan ketentuan Fatwa DSN No 112/DSN-MUI/IX/2017 tentang ijarah. Hal ini karena masih adanya kemudharatan yang terkandung di dalam akad berupa tindakan wanprestasi yang merugikan pemilik lahan dan spekulasi yang memicu perselisihan. Kata Kunci: Fikih Muamalah dan Fatwa DSN NO 112/DSN-MUI/IX/2017, Pelaksanaan Sewa Menyewa, Desa Bina Maju.

Actions (login required)

View Item