Endrisnawati (2014) PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE MUSYKILAT AL-THULLAB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH PLUS ULIL ALBAB KECAMATAN INUMAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Preview	Text FM.pdf Download (134kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (23kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (110kB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (37kB) | Preview
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (204kB)
Preview	Text BAB V.pdf Download (11kB) | Preview
Preview	Text EM.pdf Download (9kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Plus Ulil Albab Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah penerapan strategi Pembelajaran Aktif Tipe Musykilat Al-Thullab dapat meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Plus Ulil Albab Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi? Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Plus Ulil Albab Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi tahun pelajaran 2012-2013 dengan jumlah siswa sebanyak 14 orang. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Musykilat Al-Thullab dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik observasi, dan teknik tes. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Musykilat AlThullab merupakan strategi yang dapat mengakomodasi kebutuhan dan harapan siswa, dan memberikan peluang kepada seluruh siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum difahami dalam permasalahan yang didiskusikan. Berhasilnya penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Musykilat AlThullab pada mata pelajaran Akidah Akhlak, diketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa dari sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II. Pada sebelum tindakan siswa yang tuntas sebanyak 10 orang siswa atau ketuntasan siswa hanya mencapai 55,56%, sedangkan pada siklus pertama meningkat menjadi 13 orang siswa atau ketuntasan telah mencapai 72,22%. Walaupun ketuntasan siswa meningkat dari sebelum tindakan ke siklus I, namun secara klasikal hasil belajar siswa belum 75% mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 65, secara individu sebagian masih ada siswa yang tidak tuntas. Setelah dilakukan tindakan perbaikan yaitu pada siklus II ternyata ketuntasan siwa mencapai 16 orang siswa atau ketuntasan siswa telah mencapai 88,89%. Artinya hasil belajar siswa telah 75% mencapai KKM yang telah ditetapkan, yaitu 65.

Actions (login required)

View Item