Yudhi Utama Putra (2014) RESILIENSI PADA REMAJA YANG MENGALAMI BROKEN HOME. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Sarif Kasim Riau.

Preview	Text FM.pdf Download (231kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (29kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (51kB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (23kB) | Preview
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (133kB)
Preview	Text BAB V.pdf Download (8kB) | Preview
Preview	Text EM.pdf Download (23kB) | Preview

Abstract

Broken home merupakan kondisi keluarga yang retak, tanpa kehadiran salah satu dari kedua orangtua yang disebabkan karena meninggal, perceraian atau meninggalkan keluarga. Kondisi broken home tentunya berdampak terhadap kehidupan remaja. Salah satu perubahan akibat kondisi keluarga broken home yakni perubahan emosi berupa stress, down, shock, serta frustasi. Namun, tidak semua remaja yang mengalami broken home bertahan dengan kondisi tersebut. Ada juga remaja yang bangkit dan mampu mengatasi serta menjadikan kondisi sebagai titik balik kehidupannya atau yang dikenal dengan istilah resiliensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resiliensi pada remaja yang mengalami broken home. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah menggunakan teknik wawancara langsung dan catatan lapangan. Jumlah subyek dalam penelitian ini adalah 11 orang dengan teknik pengambilan sampel berdasarkan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data menurut Bungin dan pengujian keabsahan data menggunakan teori Paton dengan teknik triangulasi. Teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber. Hasil penelitian menjelaskan bahwa remaja yang mengalami broken home mampu beresiliensi kemampuan dalam mengembangkan kemampuan berfikir positif, regulasi emosi, berfikir kausal, optimis, serta dukungan sosial dari orang sekitar yakni orangtua, teman, serta kerabat.

Actions (login required)

View Item