ILENA ERISTIA, - (2022) KONTEKSTUALISASI RAHIB PERSPEKTIF AL-QUR’AN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (938kB)
Preview	Text Skripsi Ilena Eristia.pdf Download (3MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul kontekstualisasi Rahib Perspektif al-Qur‟an Tokoh agama adalah orang pertama atau awal memimpin agama, agama adalah ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan kepercayaan kepada tuhan yang maha kuasa dan ulama adalah orang yang takut kepada Allah. Rahib merupakan sebutan bagi pemimpin agama, kata Rahib dari bahasa arab asli di ambil dari Rahab artinya takut, yaitu orang yang takut kepada Allah dan khawatir terjerumus dalam dosa atau hawa nafsu, meninggalkan duniawi demi mencari Ridha Allah. Rahib saat pra Islam berbeda dengan istilah rahib yang digunakan untuk saat ini, rahib dahulu digunakan untuk para pemuka agama samawi atau ulamanya pada saat itu, namun sekarang di era kontemporer rahib malah digunakan untuk pemuka agama atau pendeta bahkan agama-agama ardhi, pada umumnya. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna Rahib dalam al-Qur‟an dan relevansinya di zaman sekarang. Terdapat dua ayat al-Qur‟an dalam skripsi ini sebagai objek pengkajian Rahib perspektif al-Qur‟an, beberapa surah al-Qur‟an seperti surah al-Taubah 31 dan 34. Penelitian ini juga memaparkan pendapat para ahli tafsir dalam menjelaskan ayat-ayat tentang Rahib. Penelitian ini bersifat penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif dan metode tafsir yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi tematik. Data-data yang terkait dengan studi ini dikumpulkan melalui studi pustaka dengan metode analisis data kualitatif. Penelitian ini disajikan dengan teknis analisis deskriptif, yaitu dengan menjelaskan ayat perayat yang berhubungan, dengan merujuk pada al-Qur‟an sebagai data primer dan buku-buku literatur yang berkaitan sebagai data sekunder. Adapun hasil penelitian ini bahwa Rahib adalah ahli ibadah, menghabiskan waktunya untuk beribadah di Gereja. Penelitian ini menjelaskan karakter yang tidak baik tentang Rahib. pemimpin dalam agama Nasrani yang memahami agamanya dan kitab-kitab suci. Kedudukannya berada di atas koster dan setingkat di bawah uskup. Mereka bisa dikatakan sebagai ulama bagi kalangan Nasrani. Rahib masih ada di arab, dipanggil dengan sebutan rahib, Sedangkan di zaman sekarang di Indonesia Rahib itu tidak ada lagi, orang yang ahli ibadah di dalam Agama Kristen Katolik itu di sebut dengan pendeta Pastor, dan di agama Yahudi juga disebut dengan Rabbi atau pendeta Yahudi. Kata Kunci:Kontekstualisasi, Rahib, Tokoh Agama

Actions (login required)

View Item