Wilda Arfiani Pulungan, - (2021) Kisah Terbelahnya Laut dalam Al-Qur’an Perspektif Muhammad Abduh. Thesis thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
|
Text (BAB 1,2,3,5)
TESIS WILDA FULL kecuali BAB 4 FIX.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
BAB 4 BERWATERMAK.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Wilda Arfiani Pulungan (2021) : “Kisah Terbelahnya Laut dalam Al-Qur’an Perspektif Muhammad Abduh” Kata Kunci : Kisah, Laut Terbelah, Muhammad Abduh Kisah terbelahnya laut pada masa nabi Musa as meninggalkan berbagai pandangan di kalangan ilmuan, semua mencoba mencari tahu kebenaran kisah tersebut. Fenomena kisah ini tidak lepas dari perhatian para mufassir, diantaranya Syekh Muhammad Abduh. Beliau yang dikenal dengan beberapa prinsipnya, diantaranya bahwa wahyu tidak akan bertentangan dengan akal, jadi apabila wahyu itu tidak bisa diterima oleh akal, maka akal didahulukan daripada wahyu. Lalu bagaimana tanggapan beliau mengenai kisah terbelahnya laut sewaktu nabi Musa dikejar oleh Fir’aun dan tentaranya yang merupakan kisah fenomenal dan seperti dianggap kisah dongeng secara sepintas. Maka pada latar belakang permasalahan diatas, yang menjadi objek analisa dalam penulisan ini adalah ayat-ayat al-Qur’an tentang kisah terbelahnya laut menurut perspektif Muhammad Abduh yang berafiliasi dengan kata-kata faraqâ, anfalaqa dan tajawaznâ yang ada dalam al-Qur’an pada Q.S. Al-Baqarah ayat 50, Q.S. al-A’raf ayat 138, dan Q.S. Yunus ayat 90. Kemudian penulis meneliti apa yang melatarbelakangi Abduh dalam penafsirannya dan relevansi kisah itu dimasa saat ini. Penelitian ini merupakan library research dengan metode maudhû’iy dan bersifat deskriptif serta melalui pendekatan analisis isi buku. Dari hasil pembahasan penulis, Abduh membenarkan kisah terbelahnya laut itu adalah mukjizat nabi Musa as pada masa itu, karena mukjizat sejatinya datang untuk melemahka hujjah lainnya dan itu berbeda-beda, sesuai dengan masanya, namun saat ini yang dijadikan mukjizat adalah kitab suci al-Qur’an itu sendiri yang sudah menceritakan kisah nabi Musa padanya. Adapaun yang melatarbelakangi Abduh dalam pendapatnya ini tentu semua faktor yang ada disekitarnya secara eksternal maupun internal dari apa yang diusahakannya. Dan terakhir relevansi kisah ini dimasa sekarang dapat kita lihat dari segi aspek keimanan, aspek spiritual dan akhlaknya.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 > Hukum Keluarga |
Depositing User: | pps - |
Date Deposited: | 12 Aug 2021 03:04 |
Last Modified: | 12 Aug 2021 03:04 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/53633 |
Actions (login required)
View Item |