MITIYANINGSIH, - (2021) IMPLEMENTASI KETERSEDIAAN DARAH MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN DARAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) DURI KECAMATAN MANDAU KABUPATEN BENGKALIS. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

Preview	Text BAB IV.pdf Download (553kB) | Preview
	Text (BAB IV) SKRIPSI MITIYANINGSIH.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Rumah sakit adalah salah satu institusi bagi masyarakat yang memegang peranan penting bagi pelayanan kesehatan. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan hal yang sangat berharga bagi manusia dan semua orang yang mendambakan hisup sehat. Adapun salah satu kegiatan untuk merealisasikan hak atas kesehatan adalah pelayanan darah. Pelayanan darah merupakan upaya pelayanan yang memanfaatkan darah manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan komersial. Ketersediaan darah yang aman dan cukup dalam bank darah merupakan hal penting karena kebutuhan transfuse darah dapat terjadi kapan saja untuk proses penyembuhan penyakit. Dalam Pasal 1 ayat (9) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2011 bahwa Bank Darah Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat BDRS adalah suatu unit pelayanan di rumah sakit yang bertanggung jawab atas tersedianya darah untuk transfusi yang aman, berkualitas, dan dalam jumlah yang cukup untuk mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakitdan fasilitas kesehatan lainnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi ketersediaan darah menurut Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pelayanan Darah? dan apa faktor penghambat dalam pengimplementasi ketersediaan darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Duri Kecamatan Mandau? Metode penelitian skripsi yaitu dengan jenis penelitian hukum sosiologis atau lapangan. Adapun lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis dengan menggunakan metode deduktif. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu setelah data terkumpul kemudian dituangkan dalam bentuk uraian logis dan sistematis, selanjutnya dianalisis untuk memperoleh kejelasan penyelesaian masalah, kemudian ditarik kesimpulan secara deduktif, yaitu dari bersifat umum menuju hal yang bersifat khusus. Pengambilan sampel pada penelitian adalah purposive sampling, adalah teknik pengambilan sampel dengan menentukan kriteria-kriteria tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi ketersediaan darah di RSUD Kecamatan Mandau belum terlaksana secara optimal. Faktor penghambat dalam penerapan ketersediaan darah di RSUD Kecamatan Mandau adalah tidak adanya PMI di Kecamatan Mandau, adanya wabah pandemi covid-19 yang mengakibatkan pihak rumah sakit sulit mencari pendonor, dan minimnya sarana dan prasarana di rumah sakit. Kata kunci : Peraturan, Ketersediaan, Pelayanan Darah

Actions (login required)

View Item