FITRI INGGRIANI, - (2021) KONSEPSI TAUBAT DALAM AL-QUR’AN DAN RELEVANSINYA DENGAN KISAH SAHABAT NABI WAHSY BIN HARB ( KAJIAN TAFSIR TEMATIK). Thesis thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
Text
HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
|
Text
SKRIPSI GABUNG.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Skripsi ini berjudul : KONSEPSI TAUBAT DAN RELEVANSINYA DENGAN KISAH SAHABAT NABI WAHSY BIN HARB(Kajian Tafsir Tematik), dengan rumusan masalah : (1) Ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan taubatnya Wahsy bin Harb dan penafsirannya, (2) Bentuk taubat Wahsyi bin Harb di dalam al-Qur’an dan penafsirannya ? Penelitian ini bersifat perpustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada skripsi ini dengan penyajian tafsir menggunakan pendekatan maudhu’i (tematik) dengan pendekatan kualitatif. Teknik analisis data pada skripsi ini menggunakan cara deduktif, induktif dan konduktif. Hasil dari penelitian ini : (1) Ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan taubatnya Wahsy bin Harb dan penafsirannya, antara lain terdapat dalam QS al-Zumar ayat 53, Allah memerintahkan agar hambanya tidak berputus asa didalam bertaubat, seperti yang ada pada kisah Wahsy bin Harb, Wahsy hampir saja berputus asa, karena apa yang sudah ia lakukan kepada paman Nabi yakni Hamzah, kemudian Nbi meyakinkan Wahsy untuk bertaubat dan percaya bahwa Allah akan mengampuninya. Kemudian Allah menurunkan kembali QS. Al-Furqan ayat 68, ayat ini menyerukan kepada orang-orang yang membunuh orang yang diharamkan oleh Allah untuk dibunuh, akan tetapi bila ia bertaubat maka Allah akan menghapus dosanya, seperti yang dilakukan Wahsy, ia membunuh paman nabi lalu ia bertaubat, ketika ia sudah bertaubat ia membunuh musuh nabi, yakni Musailamah al-Kadzdzab. Pada ayat dari QS. al-Furqan ayat 69 menerangkan tentang gambaran bagi orang yang enggan untuk bertaubat, dan QS. al-Furqan ayat 70, ajakan kepada manusia untuk hendak bertaubat dan meninggalkan segala perkara yang dilarang, (2) Bentuk-bentuk taubat Wahsy bin harb, yang terdapat didalam Q.S Al-Furqan ayat 71, yang berisi tentang bentuk taubat Wahsyi dengan lisannya, dengan mengharapkan ridha Allah semata, dan juga terdapat didalam surah al-Furqan ayat 68, tentang larangan untuk berputus asa dalam bertaubat, dan juga terdapat didalam surah al-Furqan ayat 70, mengganti perbuatan buruk menjadi amalan yang shalih, seperti yang dilakukan Wahsy, ia membuktikan taubatnya dengan cara membunuh salah satu musuh Nabi yakni Musailamah al-Kadzdzab. Wahsy juga kembali kepada Allah dengan penyesalan dan keikhlasan yang semurni-murninya dengan disertai penyesalan atas dosa yang telah dilakukan, serta menjauhi dari dosa yang akan datang dan membersihkan jiwa dari kotoran-kotoran yang berkaitan dengan lalunya kemudian menghiasi taubatnya dengan ketaqwaan yang murni kepada Allah. Melakukan kebaikan setelah bertaubat dan tidak mengulangi hal yang serupa pada masa lalu, maka Allah akan menerima taubatnya. Pintu taubat akan selalu terbuka bagi orang-orang yang ingin kembali kepada-Nya selagi Allah belum mencabut nyawa seseorang. Kata Kunci : Dosa, Pengampunan, Taubat
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir 000 Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | fushu - |
Date Deposited: | 15 Jul 2021 08:11 |
Last Modified: | 15 Jul 2021 08:12 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/51416 |
Actions (login required)
View Item |