Sumiyanti (2011) IMPLEMENTASI KEGIATAN PENDUKUNG DALAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 20 PEKANBARU. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
2011_2011729.pdf Download (12MB) | Preview |
Abstract
Kegiatan pendukung adalah kegiatan yang harus dilaksanakan oleh guru pembimbing, meskipun kegiatan ini disebut pendukung tetapi mempunyai peran penting dalam melaksanakan pelayanan bimbingan di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (a) kegiatan pendukung apa saja yang diimplementasikan dalam pelayanan bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri 20 Pekanbaru. (b) Implementasi kegiatan pendukung dalam pelayanan bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri 20 Pekanbaru. (c) Faktor yang mempengaruhi implementasi kegiatan pendukung dalam pelayanan bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri 20 Pekanbaru. Subyek penelitian ini adalah Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri 20 Pekanbaru, dan obyeknya adalah implementasi kegiatan pendukung dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Populasi penelitian ini adalah Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri 20 Pekanbaru yang berjumlah 5 (lima) Guru Bimbingan dan konseling maka penelitian ini tidak membutuhkan penarikan sampel. Teknik pengumpulan data untuk mengetahui kegiatan pendukung yang diimplementasikan dalam pelayanan bimbingan dan konseling adalah observasi, sedangkan bagaimana implementasi kegiatan pendukung dan faktor yang mempengaruhi implementasi kegiatan pendukung dalam pelayanan bimbingan dan konseling adalah dengan wawancara. Setelah data terkumpul, data tersebut dianalisis secara deskriftif kuantitatif dengan prosentase. Penelitian ini menemukan bahwa kegiatan pendukung yang diimplementasikan dalam pelayanan bimbingan dan konseling adalah kegiatan pendukung konfrensi kasus dan kegiatan pendukung kunjungan rumah. Hal ini dapat dilihat dari prosentase hasil observasi kegiatan pendukung konfrensi kasus 73% terlaksan, maka tergolong “Baik”. Hasil observasi kegiatan kunjungan rumah 7% terlaksana, maka tergolong “Tidak baik”. Sedangkan faktor yang mempengaruhi kegiatan konfrensi kasus dan kunjungan rumah adalah: (1) faktor dari dalam diri siswa seperti: (a )minat siswa, (b) perhatian siswa, (2) faktor dari luar diri siswa yaitu: (a) situasi dan kondisi lingkungan fisik (fasilitas maupun sarana prasarana sekolah), (b) situasi dan kondisi lingkungan sosial (hubungan sekolah atau pendidik dengan orang tua pendidik/ masyarakat umum).
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 370 Pendidikan > 373 Pendidikan Tingkat Sekolah Lanjutan > 373.236 Sekolah Menengah Pertama, SMP |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | eva sartika |
Date Deposited: | 11 Jan 2016 08:52 |
Last Modified: | 11 Jan 2016 08:52 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/512 |
Actions (login required)
View Item |