AINUN FILZA, - (2021) ANALISIS AHLIYAH TAKLIF TERHADAP KEBERADAAN WALI MUJBIR DALAM PERNIKAHAN (Studi Pemikiran Imam Abu Hanifah ). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
GABUNGAN SKRIPSI KECUALI BAB IV.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
BAB IV PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
ABSTRAK Judul Skripsi ini adalah “Analisis Ahliyah Taklif terhadap Keberadaan Wali mujbir dalam Pernikahan (Studi Pemikiran Imam Abu Hanifah)”.Penulisan Skripsi ini dilatar belakangi oleh pemikiran ulama, bahwa para ulama sama-sama mengakui adanya wali mujbir. Namun, mereka berbeda pendapat terhadap wali mana saja yang mempunyai hak untuk menikahkan tanpa izin di bawah perwaliannya, dan siapa saja yang berha+k dinikahkan tanpa dimintai izinnya terlebih dahulu. Dengan demikian dalam skripsi ini penulis menelusuri bagaimana konsep wali mujbir dalam pernikahan menurut Imam Abu Hanifah serta menganalisa bagaimana ahliyah taklif terhadap keberadaan wali mujbir dalam pernikahan menurut pendapat Imam Abu Hanifah. Adapun tujuan dari penelitian ini penulis maksudkan adalah untuk mengetahui konsep wali mujbir menurut Imam Abu Hanifah serta bagaimana analisisi ahliyah taklif terhadap keberadaan wali mujbir dalam pernikahan menurut pendapat imam Abu Hanifah. Penelitian ini berbentuk penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan kitab al-Mabsuth sebagai rujukan primernya. Sedangkan bahan sekunder dalam tulisan ini adalah sejumlah literature yang ada dalam kaitannya dengan penelitian ini seperti Bada‟i al-Sana‟i Fii Tartib al-Shara‟i , fiqh Islam wa adillatuhu karangan Wahbah Az-Zuhaili, al-Fiqh „Ala Mazhabi al-Arba‟ah karya Imam al-Jaziri, Subulussalam, Fathul Baari, serta literatur lainnya. Adapun metode analisa data yang digunakan adalah metode deskriptif, komperatif dan analisis conten. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah, Imam Abu Hanifah memandang semua wali adalah wali mujbir, yang berhak menjadi wali mujbir adalah „ashabah dan kerabat selain „ashabah, mereka berhak menikahkan orang yang berada di bawah perwaliannya tanpa izinnya. Adapun orang yang berhak untuk diijbar oleh wali mujbir menurut Imam Abu Hanifah adalah anak kecil perempuan, anak kecil yang sudah janda, anak perempuan idiot, perempuan gila dan budak yang iii dimerdekakan. Imam Abu Hanifah berpendapat, hak ijbar tersebut diperoleh karena sebab bikr dan masih kecil. Bikr dianggap belum cakap (ahliyah taklif), mereka belum cakap untuk menentukan yang terbaik untuk dirinya. Oleh karena itu, walinya lah yang berhak untuk menentukan mana yang terbaik untuk anak nya tersebut. Kata kunci : Wali Mujbir, Ahliyah Taklif
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.5 Etika Islam, Praktik Keagamaan > 297.577 Perkawinan Menurut Islam, Pernikahan Menurut Islam, Munakahat |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah) |
Depositing User: | fasih - |
Date Deposited: | 06 Apr 2021 03:59 |
Last Modified: | 06 Apr 2021 03:59 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/47828 |
Actions (login required)
View Item |