Khasbi Abdul Malik, KAM (2021) MAKNA AHL AL-KITÂB DALAM TAFSIR DAN IMPLEMENTASINYA TERHADAP MENIKAHI PEREMPUAN AHL AL-KITÂB. Thesis thesis, UIN Suska Riau.
|
Text
Tesis BAB 4 Khasbi.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
Tesis Khasbi Full.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Ahl al-Kitâb dikenal sebagai orang-orang yang berpegang teguh kepada agama pemilik kitab suci dari Tuhan (agama samawi). Para mufasir bersepakat, Ahl al-Kitâb lebih mendominasi kepada Yahudi pemilik kitab Taurat dan Nasrani pemilik kitab Injil. Meskipun, ada ulama yang memasukkan agama-agama dunia ke dalam Ahl al-Kitâb seperti; Hindu, Budha, Majusi atau Zoroastrianisme, Kong Hu Chu, Taoisme, dan Shinto --- berdalih, mereka juga sebagai pemilik kitab suci. Tetapi, kerena keingkaran mereka terhadap kerasulan nabi Muhammad SAW, membuat mereka masuk ke dalam golongan yang musyrik bahkan kafir. Padahal, mereka sebagai pemilik kitab suci dan pemegang ajaran tauhid, justru seharusnya lebih mengimani ajaran-ajaran yang dibawakan oleh para nabi. Ironisnya, mereka malah berpaling dari syariat-syariat tersebut. Maka, dengan adanya perbedaan interpretasi tentang Ahl al-Kitâb, tentu akan menimbulkan implikasi sosial kemasyarakatan dengan Muslim, terutama dalam hidangan sembelihan, memilih pemimpin, dan pernikahan. Dalam pernikahan, Alquran secara transparan menyebutkan term Ahl al-Kitâb di berbagai surat dalam banyak kondisi, sehingga variannya sangat beragam. Walaupun demikian, kebijak hukum menikahi perempuan Ahl al-Kitâb harus tetap ditegaskan dengan merujuk kepada para fuqaha atau mufasir, baik klasik, kontemporer, maupun Nusantara. Adapun jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kepustakaan atau library research dengan menggunakan bahan- bahan tertulis seperti manuskrip, buku, majalah, surat kabar, dan dokumentasi lainnya – dengan pendekatan topical-tematik yaitu, mengkaji suatu masalah dalam satu bidang ilmu pengetahuan. Untuk mempermudah penelitian ini, peneliti mengumpulkan data primer sebagai landasan utama dan data skunder sebagai pendukungnya. Data primer diperoleh dari kitab-kitab mufasir klasik, kontemporer, dan mufasir nusantara. Sedangkan pendukungnya atau data skunder, diperoleh dari kitab-kitab yang relevan dan memiliki korelasi terhadap judul penelitian. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut; pertama, Ahl al-Kitâb dalam Alquran dapat dikelompokkan atau diklasifikasikan menjadi 3 bagian, (1) keimanan Ahl al-Kitâb yang dapat dilihat dari aspek keistiqamahan mereka dalam ajaran tauhid hingga diutus nabi Muhammad Saw. (2) kesyirikan Ahl al-Kitâb, ditandai dengan perilaku-perilaku (menyembah selain Allah) mereka setelah ditunjukkan mukjizat-mukjizat-Nya. (3) kekafiran Ahl al-Kitâbini sangat jelas dengan sikap mereka kepada Isa al-Masih dan Uzair yang diyakini sebagai anak Tuhan. Kedua, tentang menikahi perempuan Ahl al-Kitâb, (1) Halal menikahi perempuan Ahl al-Kitâb sebagai pemegang kitab suci Taurat dan Injil. Tetapi, dalam hal ini hanya berlaku sebelum diturunkannya Aquran. Karena setelah turunnya Alquran, banyak terjadi perubahan dan penyelewengan. (2) Laki-laki muslim menikahi perempuan Ahl al-Kitâb hukumnya mubah, walaupun ada riwayat yg menyatakan bahwa Thalhah dan Huzaifah menikahi perempuan Ahl al-Kitâb. Tetapi Umar bin Khattab membencinya, karena ditakutkan orang-orang meneladani keduanya. (3) Haram muslim menikahi perempuan Ahl al- Kitâb, disebabkan karena mereka memiliki potensi kesyirikan dan kekafiran dengan sikap dan perilakunya terhadap ajaran Nabi Muhammad SAW. Sebagai ulama tegas mengharamkan menikahi perempuan-perempuan mereka dalam kondisi apa pun.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum > 001 Ilmu Pengetahuan 000 Karya Umum |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 > Tafsir Hadist |
Depositing User: | pps - |
Date Deposited: | 15 Feb 2021 02:44 |
Last Modified: | 15 Feb 2021 02:45 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/42813 |
Actions (login required)
View Item |