Hafifah Mulyani, - (2020) Kontruksi Realitas Pemberitaan Kasus Sukmawati Soekarnoputri Bandingkan Nabi Muhammad vs Ir. Soekarno pada Media CCN Indonesia.com dan Kompas.com (Analisis Framing, Edisi: November). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Preview	Text GABUNG KECUALI BAB V.pdf Download (2MB) | Preview
	Text (BAB V) BAB V.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Nama : Hafifah Mulyani Jurusan : Ilmu Komunikasi Judul : Kontruksi Realitas Pemberitaan Kasus Sukmawati Soekarnoputri Bandingkan Nabi Muhammad vs Ir. Soekarno pada Media CCN Indonesia.com dan Kompas.com (Analisis Framing, Edisi: November) Penelitian ini membahas pemberitaan Pidato Kontroversi yang di lakukan oleh Sukmawati Soekarnoputri. Pada pidato tersebut sukmawati membikin pernyataan “Sekarang saya mau Tanya nih semua. Yang berjuang pada abad 20 nabi yang mulia Muhammad apa insinyur Soekarno untuk kemerdekaan?. Dalam kasus ini, kepolisian menerima laporan bernomor LP/7393/XI/2019/PMJ/Dit Reskrimum, pada 15 November 2019. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi realitas yang dibentuk oleh media online yang menghasilkan sebuah Framing. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konstruksi realitas sosial Peter L. Berger dan Luckman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. kosicki yakni, Sintaksis, Skrip, Tematik, Retoris, dengan membandingkan dua media Kompas.com dan CNNIndonesia.com. Hasil dari penelitian ini ialah kedua media melakukan seleksi isu yang berbeda. Franing yang dilakukan kompas.com adalah menekankan kata “Putri Proklamator” dalam berita-berita yang di naiki nya. Sedangkan framing pada CNNIndonesia.com menampilkan pemberitaan sesuai dengan kasus yang ada yakni sukmawati membandingkan Tokoh Proklamator dengan seorang nabi yang. Kata Kunci: Kontruksi Realitas Sosial, Sukmawati Soekarno Putri, Penodaan Agama, Framing Media.

Actions (login required)

View Item