REFRIANTO SAPUTRA (2013) PEMIKIRAN IBNU QUDAMAH TENTANG PERJANJIAN UNTUK TIDAK BERPOLIGAMI DALAM AKAD NIKAH. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
2013_2013159AH.pdf Download (607kB) | Preview |
Abstract
Pernikahan adalah landasan bangunan, dan kedudukannya sangatlah penting dalam pandangan al-Qur’an, berdasarkan banyaknya ayat yang berbicara tentang hubungan pernikahan, hubungan orang tua dan anak, dan hubungan antar keluarga. Mempunyai anak dan mengasuhnya dengan baik sangatlah penting untuk mempertahankan kelangsungan spesies manusia. Hubungan pernikahan dan hubungan keluarga memberikan pondasi bagi lahirnya generasi-generasi yang akan datang. Sebelum penikahan dilangsungkan terkadang ada syarat-syarat yang disepakati oleh kedua mempelai atau dari pihak orang tua memepelai yang tujuannya demi kebaikan calon mempelai, karena untuk membina rumah tangga selanjutnya, hukum melakukan perjanjian dalam pernikahan adalah mubah, boleh dilakukan dan boleh juga tidak dilakukan, namun apabila dilakukan perjanjian pernikahan tersebut, maka hukum melaksanakannya inilah yang menjadi perbedaaan para ulama, permasalahan perbedaan inilah yang menurut penulis perlu diteliti yakni pendapat ibnu Qudamah selaku ulama pentarjih yang dengan tegas menyatakan bahwa apabila perjanjian poligami sudah dilakukan maka wajib hukumnya melaksanakannya. Berdasarkan dengan latar belakang yang ada penulis merumuskan masalah dalam tiga hal yakni bagaimana pendapat Ibnu Qudamah tentang perjanjian untuk tidak berpoligami dalam akad nikah, bagaimana metode istinbat hukum yang digunakan oleh ibnu Qudamah tentang perjanjian untuk tidak berpoligami dalam akad nikah Dan Analisa Penulis Terhadap Pendapat Ibnu Qudamah tentang perjanjian untuk tidak berpoligami dalam akad nikah. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kepustakaan (library research), dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah mengkaji dan menelaah berbagai buku dan sumber tertulis lainnya yang mempunyai relevansi dengan kajian ini. Adapun data primer diperoleh dengan kitab karangan Ibnu Qudamah yaitu al-Mughni dan al- Muqni’. Hasil dari penelitian ini adalah perjanjin untuk tidak berpoligami menurut pandangan ibnu Qudamah adalah memiliki faedah yang menjelaskan pada pendapat ulama lain yang mengatakan bahwa perjanjian ini mengharamkan yang halal yakni pada hal poligami adalah bukan demikian, ibnu Qudamah berpendapat bahwa memberikan hak fasakh kepada istri bila suami tidak menepati janji yang telah diterimanya. Landasan hukum yang diambil ibnu Qudamah yakni pada ayat Al – Quran, hadist dan juga kondisi dimasa itu tempat ia tinggal yakni di Syiriah dimana perempuan banyak dipoligami dan diperlakukan tidak adil dan semena mena oleh suami.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah) |
Depositing User: | Surya Elhadi |
Date Deposited: | 20 May 2016 03:56 |
Last Modified: | 09 Sep 2016 04:16 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/3312 |
Actions (login required)
View Item |