MUHAMMAD HAMZAH, - (2020) MAHABBAH DAN DERADIKALISASI: PENDEKATAN TASAWUF. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (908kB) |
|
Text
MUHAMMAD HAMZAH.pdf Download (7MB) |
Abstract
ABSTRAK hamzahsetingkai@gmail.com Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena radikalisme yang sudah meresahkan masyarakat dan pemerintah, bahkan sudah memasuki dunia pendidikan tinggi yakni kampus. Kemudian, untuk menetralisir paham itu, pemerintah mengadakan program diantaranya adalah rehabilitasi dan reintegrasi. Namun pemerintah belum memiliki kerangka yang jelas, dan tanpak terlalu bias dalam menangkal paham tersebut, karena masih terlihat mengutamakan stabilitas keamanan dibandingkan dengan pendekatan agama khususnya Islam. Padahal disisi lain, kearifan lokal mayoritas masyarakat Indonesia menganut agama Islam, sehingga penilaian penyerapan ide pemikiran barat dalam deradikalisasi menjadi tidak produktif. Untuk itu, dicoba menawarkan konsep mahabbah dalam upaya menghambat lajunya paham tersebut. Rumusan masalahnya adalah apa konsep mahabbah dan radikalisme serta bagaimana peranan mahabbah sebagai penangkal radikalisme. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif-analitik dengan teknik pengumpulan data melalui kajian literatur, yakni dengan cara membaca dan memahami referensi dari data primer maupun data sekunder berupa tulisan-tulisan yang membahas atau berkaitan dengan mahabbah dan radikalisme. Dalam hal ini rujukan utama penulis tentang mahabbah ialah buku induk tasawuf yaitu Risalah Qusyariyah karangan Al-Qusyairi dan Al-Luma’, yang pengarangnya As Sarraj dan Laskar Jihad oleh Noorhaidi Hasan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa radikalisme tidak terlahir dari ajaran agama tertentu, melainkan pemahaman seseorang yang sempit dalam memahami ajaran agama tersebut. Kemudian, mahabbah dalam pengembangan makna ialah sikap multukultural, yakni kesadaran bahwa Tuhan menciptakan kehidupan dengan berbagai perbedaan, dan dengan cinta sesorang akan ikhlas dan tidak melihat perbedaan itu sebagai ancaman. Sehingga bisa dijadikan sebagai upaya dalam menetralisisasi paham radikalisme. Disaran kepada pemerintah dan semua pihak yang terkait agar mengedepankan nilai-nilai cinta (mahabbah) dalam upaya menetralisasi radikalisme. Kepada peneliti selanjutnya untuk mengkaji terapi mahabbah dalam upaya merehabilitasi kecanduan narkoba, judi, dan miras. Kata Kunci: Mahabbah, Radikalisme, Perenialisme, Pluralitas.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.01 Filsafat dan Teori tentang Agama Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Aqidah dan Filsafat |
Depositing User: | fushu - |
Date Deposited: | 11 Jun 2020 03:20 |
Last Modified: | 11 Jun 2020 03:21 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/27108 |
Actions (login required)
View Item |