WIWIN ANGGRAINI SAGITA, - (2020) PROSES PENIMBANGAN BUAH DALAM TRANSAKSI JUAL BELI SAWIT PERSPEKTIF FIQH MUAMALAH. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
WIWIN.pdf Download (16MB) |
Abstract
ABSTRAK Wiwin Anggraini Sagita (2020): Proses Penimbangan Buah Dalam Transaksi Jual Beli Sawit Perspektif Fiqh Muamalah Penelitian skripsi ini membahas tentang penimbangan buah sawit oleh toke sawit di Desa Sungai Lambu Makmur. Judul ini penulis angkat dikarenakan dalam praktik penimbangan dalam jual beli buah sawit di Desa Sungai Lambu Makmur terdapat kecurangan yaitu cara toke dalam pelaksanaan timbangan tersebut, cara penimbangannya tidak pas, atau tidak sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana penimbangan buah sawit oleh toke sawit di Desa Sungai Lambu Makmur Kecamatan Tapung dan bagaimana tinjauan fiqh muamalah terhadap penimbangan buah sawit oleh toke sawit di Desa Sungai Lambu Makmur Kecamatan Tapung. Penelitian ini bersifat lapangan, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum yuridis empiris yang mana penelitian ini berdasarkan suatu pendekatan yang mengacu pada peraturan-peraturan tertulis untuk kemudian dilihat bagaimana implementasikannya di lapangan. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu: Observasi, wawancara, angket/kuisioner, kajian pustaka dan dokumentasi. Kemudian data yang sudah ada dianalisa dengan mengunakan teori metode deskriftif kualitatif. Metode yang menggambarkan atau meng ungkapkan fakta yang apa adanya sesuai dengan kenyataan yang diamati, yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas sehingga dapat diambil kesimpulan secara tepat sesuai dengan pokok permasalahan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan penimbangan dalam jual beli buah sawit yang dilakukan oleh toke, timbangannya masih goyang dan langsung dihitung, dan adanya penambahan buah sawit langsung diambil oleh toke saat terjadinya penimbangan buah sawit apabila timbangan itu kurang dari 110 Kg. Sedangkan dalam ajaran agama Islam timbangan harus pas dan disunahkan untuk melebihkannya. Mengenai perihal kecurangan dalam timbangan cukup beragam, namun pada dasarnya kebanyakan petani sawit merasa cukup dirugikan, mereka tidak setuju dengan cara pedagang (toke) menimbang hasil panennya dengan cara seperti itu. Menurut penulis sistem penimbangan yang dilakukan tidak sesuai dengan syari’at Islam, hal ini dibuktikan dengan terdapatnya penipuan, kecurangan, ketidakjujuran, atau ketidakjelasan (gharar) dalam menimbang buah sawit saat pelaksanaan transaksi jual beli buah sawit terhadap petani. Hukum Islam melarang setiap transaksi jual beli yang mengandung unsur penipuan, ketidakjelasan, termasuk didalamnya kecurangan terhadap takaran dan timbangan. Praktek seperti ini mengakibatkan dampak yang sangat buruk dalam jual beli yaitu timbulnya ketidakpercayaan, dan Allah Swt memberikan ancaman yang berat terhadap perilaku mengurangi timbangan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 340 Ilmu Hukum |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah) |
Depositing User: | fasih - |
Date Deposited: | 28 Apr 2020 04:08 |
Last Modified: | 28 Apr 2020 04:11 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/26334 |
Actions (login required)
View Item |