Asa’ari (2017) TRANSFORMASI PEMIKIRAN FIQH NAHDLATUL ULAMA. Disertasi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Text
1. 2017206HK-S3COVER.pdf Download (267kB) |
|
Text
2. 2017206HK-S3PENGESAHAN.pdf Download (290kB) |
|
Text
3. 2017206HK-S3ABSTRAK.pdf Download (312kB) |
|
Text
4. 2017206HK-S3KATA PENGANTAR.pdf Download (321kB) |
|
Text
5. 2017206HK-S3DAFTAR ISI.pdf Download (260kB) |
|
Text
6. 2017206HK-S3BAB I.pdf Download (586kB) |
|
Text
7.2017206HK-S3 BAB II.pdf Download (678kB) |
|
Text
8. 2017206HK-S3BAB III.pdf Download (875kB) |
|
Text
9. 2017206HK-S3BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
10. 2017206HK-S3BAB V.pdf Download (279kB) |
|
Text
11. 2017206HK-S3DAFtAR Pustaka.pdf Download (367kB) |
Abstract
NU merupakan ormas Islam paling produktif dalam kajian fiqh; hingga saat ini telah menghasilkan lebih dari 500 keputusan, yang termuat dalam Ahkâmul Fuqahâ’. Tidak seperti yang sering digambarkan sebagai “kelompok tradisionalis” dalam artian negatif, apalagi seolah selalu “ditandingkan” (digandengakan) dengan penyebutan kelompok lain yang dijuluki “modernis”. Jika diteliti secara cermat, akan tampak bahwa NU dari waktu ke waktu mengalami dinamika yang signifikan (penulis menyebut “transformasi” ); tanggap terhadap berbagai permasalahan yang muncul, dan selalu memberikan solusi / jawaban hukumnya. Untuk melihat lebih jelas transformasi dimaksud, perlu penelitian mendalam; untuk itu diformulasi 3 (tiga ) pertanyaan pokok penelitian: a ). Apa yang melatari transformasi pemikiran fiqh di lingkungan NU? b). Bagaimana transformasi pemikiran fiqh itu, terutama dalam bidang metode istinbâth alahkâm, orientasi rujukan madzhab, diversifikasi referensial, keberanian berijtihad, dan respon atas diskursus talfiq ? dan c ). bagaimana implikasi transformasi itu terhdap corak pemikiran serta sikap keberagamaan ulama NU dan warga Nahdliyyin, termasuk terhadap perkembangan fiqh di Indonesia. Penelitian ini pada prinsipnya termasuk library research, berbasis data tertulis, namun untuk memperkuat dan mencapai kejenuhan data, informasi juga digali dari beberapa informan yang kapabel; secara metodologis dilakaukan dengan pendekatan sejarah dan sosiologi hukum. Data dikumpulkan melalui : a ). Orientasi pendahuluan kepustakaan tentang ke-NU-an; b). Sumber/dokumen pemikiran fiqh NU; c ). Partisipant observation, di mana dalam beberapa even Bahtsul Masâ`il di tingkat Nasional (Munas maupun Muktamar NU ) penulis hadir, mengamati, melihat dari dekat suasana dan dinamika yang terjadi; d). Wawancara dengan beberapa ulama/kiai NU yang kompeten dengan menyiapkan instrumen penelitian. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan content analysis untuk kemudian disimpulkan secara induktif, atau deduktif. Temuan penelitian menunjukkan, keluarnya Keputusan Munas NU di Lampung 1992, yang menyepakati bermadzhab secara manhajiy, menandai mulai diformalkannya transformasi; dari sistim bermadzhab secara qawliy ke manhajiy, walaupun transformasi itu hingga kini masih berproses. Adanya transformasi dalam epistemologi fiqh NU, dapat menghindari tawaqquf fi al-ahkâm, dan akan berimplikasi terjadinya transformasi pemikiran fiqh ke arah yang lebih berorientasi pada mashlahah ‘ammah dan ter-realisirnya maqâshid al-syari’ah yang menjadi pintu masuk mewujudkan kesejahteraan sosial yang lebih baik.
Item Type: | Thesis (Disertasi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama |
Depositing User: | Ms. Melda Fitriana |
Date Deposited: | 17 Mar 2020 07:48 |
Last Modified: | 17 Mar 2020 07:48 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/26055 |
Actions (login required)
View Item |