Sari Faradilla (2017) TAKHRIJ HADITS TERHADAP KITAB HIMPUNAN PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH. Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Text
1. 2017138HK-S2COVER.pdf Download (263kB) |
|
Text
2. 2017138HK-S2PENGESAHAN.pdf Download (284kB) |
|
Text
3. 2017138HK-S2ABSTRAK.pdf Download (324kB) |
|
Text
4. 2017138HK-S2KATA PENGANTAR.pdf Download (273kB) |
|
Text
5. 2017138HK-S2DAFTAR ISI.pdf Download (300kB) |
|
Text
6. 2017138HK-S2BAB I.pdf Download (333kB) |
|
Text
7. 2017138HK-S2BAB II.pdf Download (323kB) |
|
Text
8. 2017138HK-S2BAB III.pdf Download (283kB) |
|
Text
9. 2017138HK-S2BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (838kB) |
|
Text
10. 2017138HK-S2BAB V.pdf Download (270kB) |
|
Text
11. 2017138HK-S2DAFTAR KEPUSTAKAAN.pdf Download (278kB) |
Abstract
Dalam Muhammadiyah ada lembaga khusus Majelis Tarjih yang bertugas dalam memberikan konstribusi bagi warga Muhammadiyah dalam menentukan dalil sebagai rujukan dalam bidang istimbath hukum, hal ini dapat dilihat bahwa dalam kitab Himpunan Putusan Tarjih ( HPT ) yang menjadi rujukan dalil beribadah bagi warga Muhammadiyah. Penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan meneliti kualitas hadis-hadis dalam kitab Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah, dan konsistensi Muhammadiyah dalam menerapkan ke-hujjah-an hadis dengan konsep kembali ke as-Sunnah alMagbullah. Penelitian dalam tesis ini adalah penelitian kepustakaan (library research ) dengan menggunakan metode takhrij al-hadis, kritik sanad dan matan untuk mengungkap metode dari Majelis Tarjihnya Muhammadiyah dalam merumuskan dalil-dalil pada Kitab HPT maka diperoleh hasil: Pertama, secara teortis, Muhammadiyah ber-hujjah terhadap hadis mutawatir dengan corak yang lebih ketat dalam persoalan ketersambungan sanad, tawassuth dalam persoalan ke-‘adil-an dan ke-dhabith-an periwayat. Kedua, dari 8 hadis yang diteliti dalam HPT,1 hadis tentang aqidah bernilai dhaif, 1 hadis ibadah bernilai hasan dan 6 hadis tentang ibadah bernilai hadis dhaif, keseluruhannya dilihat dari segi kualitas dan keshahihan sanad hadis termasuk kepada hadis dhaif. Tetapi hadis dhaif tersebut memiliki syawahid (jalur periwayatan lain) yang berkualitas shahih dan hasan, sehingga hadis yang dha’if naik derajat menjadi hasan li ghairihi, dan ini lah menjadi tolak ukur muhammadiyah dalam berdalil dengan hadis tersebut dalam kitab HPT. Ketiga, dalam teorinya, kaidah-kaidah yang dirumuskannya terlihat konsistensi, namun dalam prakteknya ijtihad yang dilakukan Muhammadiyah dalam bidang hadis masih bercorak tarjihi dan bahkan taqlidi, sedangkan jika dilihat dari hasilnya, masih belum benar-benar konsisten, karena masih ada hadis dha‘if dalam persoalan ibadah. Dari hasil penelitian ini, tampak bahwa Muhammadiyah dalam menentukan ke hujjah-an hadis tidak terikat dengan satu madzhab tertentu, tetapi memilih pendapat-pendapat yang dipandangnya lebih kuat, dan kemudian merumuskan kaidahnya. Dengan banyak menggunakan istilah dalam ilmu ushul al-fiqh, dapat dikatakan bahwa corak ijtihad yang dilakukan oleh Muhammadiyah dalam menentukan kaidah-kaidah ke-hujjah-an hadis adalah jenis ijtihad tarjih.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 > Hukum Keluarga |
Depositing User: | Ms. Melda Fitriana |
Date Deposited: | 17 Jan 2020 08:04 |
Last Modified: | 17 Jan 2020 08:04 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/25189 |
Actions (login required)
View Item |