INDAH RATNA SARI, - (2020) PELAKSANAAN SISTEM PEGADAIAN SYARIAH TERHADAP WANPRESTASI NASABAH DALAM PEMBAYARAN ANGSURAN PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG SOEBRANTAS (Studi Kasus Soebrantas Panam Pekanbaru). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYAIF KASIM RIAU.
Text
SKRIPSI GABUNGAN.pdf Download (2MB) |
|
Text (BAB IV)
BAB IV BARU.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (366kB) |
Abstract
ABSTRAK Dalam hal menghadapi segala kebutuhan ini manusia pada umumnya ingin memenuhi segala kebutuhannya. Segala kebutuhan yang dihadapi oleh manusia ini dimanfaatkan oleh sektor usaha yang bergerak dalam bidang keuangan ataupun penyedian jasa pembiayaan. Sektor yang dimaksud disini adalah lembaga keuangan bank maupun bukan lembaga keuangan bukan bank. Salah satunya lembaga keuangan bukan bank yang menja dirujukan masyarakat untuk mengajukan pembiayaan adalah PT. Pegadaian Syariah. Benda tidak bergerak banyak dijadikan sebagai jaminan oleh nasabah kepada PT. Pegadaian Syariah. Jaminan tersebut dapat diambil setelah nasabah melunasi seluruh angsuran sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan oleh kedua belah pihak apabila angsuran tidak lunas sampai waktu yang telah diperjanjikan, hal ini disebut dengan wanprestasi. Dimana benda yang di jadikan sebagai jaminan tidak dapat dikembalikan kepada nasabah. Hal ini sering terjadi di PT. Pegadaian Syariah Cabang Soebrantas. Untuk mengetahui pelaksanaan sistem pegadaian syariah terhadap wanprestasi nasabah dalam pembayaran angsuran pada pegadaian syariah cabang Soebrantas. Dan juga untuk mengetahui faktor penyebab wanprestasi terhadap nasabah dalam pembayaran angsuran pada Pegadaian Syariah Cabang Soebrantas. Guna menjawab permasalahan ini penulis menggunakan metode penelitian yang bersifat yuridis sosiologis yang didukung oleh data primer dan data sekunder, melelui wawancara dan studi kepustakaan. Pelaksanaan kredit logam mulia oleh PT. Pegadaian dengan dua persyaratan pokok yaitu pertama memiliki KTP dan kedua melakukan pembayaran uang muka selanjutnya nasabah yang sudah sepakat dan melakukan pembayaran tidak menerima emas, emas menjadi barang jaminan dan disimpan oleh pihak PT. Pegadaian. Prestasi yang tidak dilaksanakan oleh pihak nasabah yaitu pertama nasabah melakukan pembayaran akan tetapi terlambat dan kedua nasabah tidak milakukan pembayaran selama tiga bulan berturut-turut dan dilakukan eksekusi. Apabila dalam proses penjumlahan hasil lelang terdapat perselisihan antara nasabah dengan pihak PT. Pegadaian maka sesuai dengan ketentuan dari perjanjian pokok dan perjanjian jaminan akan diselesaikan melalui musyawarah dan mufakat oleh para pihak dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari, akan tetapi apabila tidak ditemukan kata mufakat maka akan diselesaikan melalui Pengadilan Agama setempat. Penyelesaian ini sesuai dengan motto PT. Pegadaian yaitu Mengatasi Masalah Tanpa Masalah.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum > 001 Ilmu Pengetahuan > 001.42 Metode Riset |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | fasih - |
Date Deposited: | 15 Jan 2020 07:32 |
Last Modified: | 15 Jan 2020 07:32 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/24977 |
Actions (login required)
View Item |