Sukur (2017) Pemikiran Ibnu Khaldun tentang Hakikat Manusia dan Relevansinya terhadap PendidikanDi Indonesia. UNSPECIFIED thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Text
1. (20174HK-S3)COVER.pdf Download (263kB) |
|
Text
2. (20174HK-S3)Pengesahan.pdf Download (284kB) |
|
Text
3. (20174HK-S3)Kata Pengantar.pdf Download (263kB) |
|
Text
4. (20174HK-S3)Daftar Isi.pdf Download (262kB) |
|
Text
5. (20174HK-S3)Abstrak.pdf Download (545kB) |
|
Text
6. (20174HK-S3)Bab I.pdf Download (546kB) |
|
Text
7. (20174HK-S3)Bab II.pdf Download (624kB) |
|
Text
8. (20174HK-S3)Bab III.pdf Download (580kB) |
|
Text
9. (20174HK-S3)Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (974kB) |
|
Text
10. (20174HK-S3)Bab V.pdf Download (259kB) |
|
Text
11. (20174HK-S3)Dafttar Pustaka.pdf Download (295kB) |
Abstract
Diskursus pemikiran pendidikan Islam sangat menarik untuk diteliti dan dikaji karena banyaknya para tokoh yang berkonstribusi besar dalam khazanah keilmuan pendidikan Islam. Salah seorang tokoh pemikiran pendidikan Islam yang sangat masyhur dan berpengaruh yaitu Abdurrahman Ibnu Khaldun (732–808 H/1332– 1406 M). Ilmuan ensiklopedis ini memiliki kecerdasan yang luar biasa ditambah dengan karya-karyanya sangat berkualitas. Tesis ini akan menelaah hakikat manusia menurut pemikiran Ibnu Khaldun dalam karyanya Muqaddimah secara komprehensif melalui kajian kepustakaan (library research ) dengan menfokuskan pembahasannya untuk menjawab permasalahan pokok penelitian, yaitu:Pertama,bagaimana hakikat manusia dalam pandangan Ibnu Khaldun?Kedua, Bagaimana relevansi pemikiran Ibnu Khaldun tentang hakikat manusia denganpendidikan Islam di Indonesia?Adapun metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, penulis menggunakan pendekatan historis-filosofis. Pendekatan historis dipakai untuk menelusuri perjalanan hidup Ibnu Khaldun serta faktor-faktor yang mempengaruhi pemikirannya. Sedangkan pendekatan filosofis digunakan untuk menelaah bagaimana pandangan Ibnu Khaldun tentang hakikat manusia serta pandangannya tentang pendidikan Islam. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan: hakikat manusia dalam pandangan Ibnu Khaldun yaitu: Pertama, manusia sebagai makhluk berpikir; Kedua, manusia sebagai makhluk berkepribadian utuh; Ketiga, manusia sebagai khalifah Allah di bumi; dan Keempat, manusia sebagai makhluk individu dan sosial. Hakikat manusia tersebut di atas mengharuskan manusia untuk menuntut ilmu pengetahuan. Hanya dengan ilmu tersebut, kemanusiaannya akan menjadi “sempurna”. Sementara ilmu, harus diperoleh melalui proses belajar. Adapun relevansi pemikiran Ibnu Khaldun tentang hakikat manusia dengan pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut: Pertama, manusia ialah makhluk berpikir, pandangan ini relevan dengan konsep manusia dalam Sisdiknas yang menyebutkan bahwa pendidikan hendaknya menjadikan manusia berilmu, cakap dan kreatif. Kedua, kepribadian manusia terdiri dari dimensi jasmani dan rohani (akal, nafs dan qalbu ). Walaupun di dalam Sisdiknas tidak dicantumkan secara eksplisit, tetapi melalui kriteria beriman dan bertaqwa menunjukkan adanya unsur rohani (qalbu ) bagi manusia, kriteria berilmu, cakap, dan kreatif mengisyaratkan manusia memiliki potensi akal. Adapun dimensi nafs diakui dengan adanya kriteria berakhlak mulia. Ketiga, manusia sebagai khalifah allah fi al-ardhi, pandangan ini juga relevan bahwa peserta didik diharapkan mampu menjadi manusia yang bertanggung jawab.Keempat, manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial yang dapat dilihat dari adanya kriteria manusia mandiri dan demokratis yang tertulis dalam tujuan pendidikan nasional
Item Type: | Thesis (UNSPECIFIED) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 > Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Ms. Melda Fitriana |
Date Deposited: | 10 Jan 2020 08:42 |
Last Modified: | 10 Jan 2020 08:42 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/24714 |
Actions (login required)
View Item |