MOHD BADIUZZAMAN BIN JUSOH, - (2020) Jumlah Rukun-Rukun Shalat Fardhu (Studi Komperatif Imam Abu Hanifah Dan Imam Asy-Syafi’i). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYAIRF KASIM RIAU.
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (606kB) |
|
Text
GABUNGAN KECUALI BABA IV.pdf Download (4MB) |
Abstract
ABSTRAK Skripsi ini berjudul : Jumlah Rukun-Rukun Shalat Fardhu (Studi Komperatif Imam Abu Hanifah Dan Imam Asy-Syafi’i). Dalam penulisan skripsi ini penulis berusaha memapaekan pandangan dua tokoh yang terpengaruh yaitu Imam Abu Hanifah dan Imam Asy-Syafi’i yang mempunyai pandangan yang berbeda tentang jumlah rukun-rukun shalat fardhu. Imam Abu Hanifah menetapkan bahwa rukun shalat adalah enam manakala Imam Asy-Syafi’i pula adalah tiga belas rukun shalat. Dari perbedaan pendapat kedua tokoh terbebut, penulis merasakan amat menarik untuk mengkomparasikan kedua pendapat tersebut untuk mencari argumentasi dan dalil apa saja yang digunakan oleh kedua tokoh tersebut. Dari permasalahan di atas penulis mengambil pokok permasalahan sebagai berikut, pertama, bagaimana pendapat Imam Abu Hanifah dalam bagaimana pendapat Imam Abu Hanifah dalam menetapkan jumlah rukun-rukun shalat fardhu, kedua, bagaimana pendapat Imam Asy-Syafi’i dalam menetapkan jumlah rukun-rukun shalat fardhu, ketiga, analisis terhadap menetapkan jumlah rukun-rukun shalat fardhu daripada kedua-dua Imam Mazhab di atas. Adapun tujuan dari penelitian penulis maksudkan untuk mengetahui pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam Asy-Syafi’i tentang penetapan rukun shalat serta mengapa terjadinya perbedaan dalam rukun-rukun shalat antara Imam Abu Hanifah dan Imam Asy-Syafi’i. Jenis penelitian ini adalah penelitian library research yaitu dengan menggunakan kitab al-Umm dan kitab musnad sebagai rujukan primernya. Selain itu dengan membaca dan mengambil secara, sedangkan metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan content analisis Hasil ditemukan dalam penelitian ini dalah pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’i mengenai konsep pelaksanaan shalat yang sempurna. Mazhab yang lebih berhati-hati adlah mengikut pendapat mazhab Syafi’i. Adapun Mazhab Abu Hanifah secara khusus berpendapat, bahwa amalan-amalan shalat adalah wajib, artinya bahwa shalatnya itu sah tanpa melakukannya, akan tetapi ia menanggung dosa sebagaimana yang telah dikemukakan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu Sosial |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | fasih - |
Date Deposited: | 10 Jan 2020 08:04 |
Last Modified: | 10 Jan 2020 08:05 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/24704 |
Actions (login required)
View Item |