Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

QALBUN MARADH DALAM AL-QURAN (SUATU KAJIAN PERBANDINGAN PEMIKIRAN MUFASSIR: IBNU KATSIR DAN THABA’ THABA’I)

Rusydi (2011) QALBUN MARADH DALAM AL-QURAN (SUATU KAJIAN PERBANDINGAN PEMIKIRAN MUFASSIR: IBNU KATSIR DAN THABA’ THABA’I). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
2011_201142.pdf

Download (639kB) | Preview

Abstract

Qalbu adalah sesuatu yang paling utama. Hati atau Qalb merupakan penggerak dari semua aktifitas manusia baik yang berkaitan dengan masalah kehidupan duniawi maupun kehidupan ukhrawi. Secara etimologi, al-qalb adalah segumpal daging sanubari yang lonjong yang terletak dalam rongga dada sebelah kiri, ia adalah pusat peredaran darah dalam tubuh manusia. Sedangkan secara istilah, Imam al-Ghazali mengatakan “Al-Qalb adalah karunia tuhan yang halus yang bersifat rohani. Ia terkait dengan qalb (hati) jasmani. Karunia yang halus tersebut adalah hakikat diri manusia.” Sedangkan Kata al-Maradh adalah bentuk isim fail yang berasal dari akar kata maradha yang berarti taghayyarat al-shihhah wa idhtarabat ba’da i’tidaliha (berubahnya kesehatan dan ketidakstabilan suatu kesehatan setelah normal). Dengan demikian kata maradha jika dikaitkan dengan kata al-qalb berarti hati yang tidak sehat karena menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan untuknya yang bersifat baik dan benar. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik untuk mengungkap dan membahas makna Qalbun Maradh ini lebih dalam lagi dan membandingkan penafsirannya yaitu Ibnu Katsir dan Thaba’ Thaba’i. Maka penulis mengangkat penelitian dengan judul “QALBUN MARADH DALAM AL-QURAN (SUATU KAJIAN PERBANDINGAN PEMIKIRAN MUFASSIR: IBNU KATSIR DAN THABA’ THABA’I)”. Di dalam al-Quran kata al-qalb yang diikuti sifat-sifatnya sangat banyak sekali diantaranya adalah al-Munib, al-Muttaqi, al-Muhtadi, al-Thahir, al-Wajil, al-Khasyi’, al-Muthma’in, Munsyarih, al-Mumtahan, al-Murib, al-Mathbu, al Qasi, al-Ghafil, al-Zaigh, al-A’ma dan al-Maradh. Sedangkan kata al-Maradh yang mengiringi kata-kata al-qalb dalam al-Quran ditemukan sebanyak 12 kali. Masing-masing terdapat dalam surat al-Baqarah: 10, al-Maidah: 52, al-Anfal: 49, al-Taubah: 125, al-Hajj:53, al-Nur: 50, al-Ahzab: 12, 32, 60, Muhammad: 20, 29, dan al-Mudatstsir: 31. Penelitian ini merupakan penelitian Library Research, yaitu dengan menjadikan studi kepustakaan sebagai sumber utama, sumber data primer yaitu al Quran al-Karim, Hadis Rasulullah SAW, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Thaba’ Thaba’i (al-Mizan). Sedangkan data skunder yaitu sumber data selain data primer. Data ini bisa berasal dari buku-buku atau literatur lain yang berkaitan lagi mendukung bagi pembahasan ini. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dapat disimpulkan secara umum bahwa Qalbun Maradh itu adalah orang munafik atau orang-orang yang mempunyai sifat seperti orang munafik contoh orang-orang yang mempunyai sifat keraguan, kebimbangan, kesombongan, riya, syirik, dendam, niat yang tidak baik, pengkhianat, pezina, penyebar berita bohong (fitnah), pengecut, iri hati, dengki, dan rijis (kekejian) dan lain-lain. Jadi, jelaslah kesamaan penafsiran orang yang di dalam hatinya ada penyakit atau Qalbun Maradh menurut Ibnu Katsir dan Thaba’ Thaba’i adalah orang munafik. Sedangkan penafsiran Qalbun Maradh menurut Ibnu Katsir dan Thaba’ Thaba’i diperbandingkan dengan seksama, akan ditemukan perbedaan yang mencolok. Ibnu Katsir, dalam penafsirannya terkesan didominasi oleh riwayat, sehingga seakan-akan dia tidak punya pendapat tentang ayat tersebut. Dalam uraian yang demikian panjang, ia menggunakan metode analitis dengan mengambil bentuk al-Ma’tsur. Terjadinya hal yang demikian bukanlah suatu hal yang aneh, karena Ibnu Katsir memang seorang hafizh (ahli hadis) dan sejarawan, sehingga pola pemikirannya didominir oleh hal-hal yang berhubungan dengan riwayat dan fakta sejarah. Dari segi corak, tampak penafsiran Ibnu Katsir tidak mengacu pada corak tertentu, tapi bersifat umum. Kondisi ini berbeda jauh dari pola penafsiran yang dilakukan oleh Thaba’ Thaba’i yang menggunakan bentuk al-ra’yu namun coraknya filsafat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: eva sartika
Date Deposited: 29 Dec 2015 04:18
Last Modified: 29 Dec 2015 04:18
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/231

Actions (login required)

View Item View Item