Sarbaini (2017) AL-AYĀMĀ DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Kajian terhadap Perintah Menikahkan Orang yang Tidak Memiliki Pasan. Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Text
1. 201729HK-S2 COVER.pdf Download (273kB) |
|
Text
2. 201729HK-S2 PENGESAHAN.pdf Download (289kB) |
|
Text
3. 201729HK-S2 KATA-PENGANTAR.pdf Download (285kB) |
|
Text
4. 201729HK-S2 DAFTAR ISI.pdf Download (272kB) |
|
Text
5. 201729HK-S2 Abstrak.pdf Download (317kB) |
|
Text
6. 201729HK-S2 BAB I.pdf Download (407kB) |
|
Text
7. 201729HK-S2 BAB-II.pdf Download (557kB) |
|
Text
8. 201729HK-S2 BAB-III.pdf Download (284kB) |
|
Text
9. 201729HK-S2 BAB-IV.pdf Restricted to Registered users only Download (705kB) |
|
Text
10. 201729HK-S2 BAB-V.pdf Download (285kB) |
|
Text
11. 201729HK-S2 DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (307kB) |
Abstract
Pernikahan sebagai syariat Islam diungkapkan dalam berbagai bentuk oleh Islam, seperti diungkapkan sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah, sebagai pintu rizki, kesempurnaan agama, dan lain sebagainya. Penekanan yang luar biasa dilakukan oleh Nabi Saw dengan menyebutnya sebagai sunnahnya dimana jika ada yang tidak suka tidak dianggap sebagai umatnya. Selain itu, pada beberapa kesempatan, penekanan itu berupa perintah untuk menikah. Tidak cukup sampai di situ, Allah bahkan menyuruh kaum muslimin (hususnya para wali ) agar menikahkan orang-orang atau saudara-saudaranya yang belum memiliki pasangan hidup, sebagaimana terdapat pada QS. Al-Nu>r [24]: 32. Terkait dengan yang terakhir ini, para ulama berbeda pendapat dalam memahami khita>b ayat, hukum takli>fi> yang dikandungnya, serta bentuk implementasi dari hukum tersebut. Jenis penelitian ini bersifat kepustakaan (library research ), yang menggunakan sumber-sumber kepustakaan untuk membahas masalah-masalah yang telah dirumuskan. Metode ini dimulai dengan mengumpulkan data primer sebagai landasan dari penelitian ini dan menggunakan data-data lain yang berasal dari data sekunder yang berkaitan dengan tema penulisan ini, karena berdasarkan bidang kajiannya, jenis penelitian ini adalah penelitian hukum yang bersifat normatif. Data-data yang dihimpun terdiri atas bahan-bahan tertulis yang telah dipublikasikan dalam bentuk buku, majalah, hasil penelitian, dan internet, yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan penelitian ini. Sumber utama dalam penelitian ini adalah Fiqh al-Islam wa Adillatuh karya Wahbah al-Zuhaili, alFiqh ‘ala Madzahib al-‘Arba’ah karya Abdurrahman al-Jaziri, dan lain-lain. Sedangkan data sekunder, yaitu buku-buku yang memiliki korelasi dan relevansi dengan judul penelitian. Tesis ini menyimpulkan bahwa perintah menikahkan orang yang sendiri atau tidak memiliki pasangan hidup, sebagaimana terdapat pada QS. Al-Nu>r [24]: 32, adalah sebagai berikut; pertama, ditujukan kepada kaum muslimin secara keseluruhan (terutama para wali ), kedua, berimplikasi hukum wajib namun berkaitan dengan kemampuan (wa>jib bi al-Istita>’ah ), serta ketiga, berbentuk implementasi berupa pengkondisian pernikahan bukan pemaksaan pernikahan. Urgensi serta signifikansi kajian ini secara normatif adalah sebuah kenyataan dalam tradisi fikih yang hanya mengeksplorasi ayat ini sebatas anjuran pernikahan dan masih jarang sebagai anjuran untuk menikahkan orang-orang yang tidak memiliki pasangan. Sedangkan pada tataran praktis adalah sebagai respon terhadap fakta meningkatnya angka manusia yang hidup melajang atau tanpa pasangan hidup, baik dalam konteks nasional maupun global. Hal ini dipicu oleh terjadinya pergeseran paradigma sosial seiring dengan perkembangan zaman. Sehingga, mengkaji serta mensosialisasikan hasil kajian ini adalah bentuk antisipasi serta respon terhadap permasalahan tersebut.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 > Hukum Keluarga |
Depositing User: | Ms. Melda Fitriana |
Date Deposited: | 19 Nov 2019 07:50 |
Last Modified: | 19 Nov 2019 07:50 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/22630 |
Actions (login required)
View Item |