Azwir (2017) Wali Nikah Anak yang Lahir Akibat Hubungan di Luar Nikah (Studi Komparasi Mazhab Hanafi dan Kompilasi Hukum Islam ). Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

	Text 1. 201728HK-S2 COVER.pdf Download (264kB)
	Text 2. 201728HK-S2 PENGESAHAN.pdf Download (289kB)
	Text 3. 201728HK-S2 KATA PENGANTAR.pdf Download (274kB)
	Text 4. 201728HK-S2 DAFTAR-ISI.pdf Download (271kB)
	Text 5. 201728HK-S2 ABSTRAK.pdf Download (91kB)
	Text 6. 201728HK-S2 BAB-I.pdf Download (384kB)
	Text 7. 201728HK-S2 BAB-II.pdf Download (542kB)
	Text 8. 201728HK-S2 BAB-III.pdf Download (388kB)
	Text 9. 201728HK-S2 BAB-IV.pdf Restricted to Registered users only Download (522kB)
	Text 10. 201728HK-S2 BAB-V.pdf Download (268kB)
	Text 11. DAFTAR-KEPUSTAKAAN.pdf Download (296kB)

Abstract

Dalam Islam, salah satu syarat sahnya suatu pernikahan adalah harus adanya wali. Jika yang menjadi wali dalam suatu pernikahan merupakan orang yang tidak berhak, maka akan berpengaruh kepada tidak sahnya suatu pernikahan, dan implikasinya ketika suatu pernikahan tidak sah, maka hubungan yang dijalani tersebut pun akan menjadi suatu hubungan perzinaan, dan akan terjadi terus sampai generasi seterusnya. Adapun yang berhak menjadi wali dalam pernikahan itu adalah ayah yang sah dari seorang anak perempuan menurut Islam. Bagaimana dengan wali anak yang lahir dari hubungan luar nikah (zina )? Siapakah yang menjadi wali dalam pernikahannya nanti? Mengenai rumusan masalah ini akan dijawab berdasarkan perspektif mazhab Hanafi dan KHI. Jenis penelitian ini bersifat kepustakaan (library research ), yang menggunakan sumber-sumber kepustakaan untuk membahas masalah-masalah yang telah dirumuskan. Metode ini dimulai dengan mengumpulkan data primer sebagai landasan dari penelitian ini dan menggunakan data-data lain yang berasal dari data sekunder yang berkaitan dengan tema penulisan ini, karena berdasarkan bidang kajiannya, jenis penelitian ini adalah penelitian hukum yang bersifat normatif. Data-data yang dihimpun terdiri atas bahan-bahan tertulis yang telah dipublikasikan dalam bentuk buku, majalah, hasil penelitian, dan internet, yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan penelitian ini. Sumber utama dalam penelitian ini adalah: Kompilasi Hukum Islam (KHI ), buku-buku fiqih dari mazhab Hanafi seperti; al-Mabsuth karya al-Syarkhasi, Rad al-Mukhtar ’ala alDur al-Mukhtar karya Ibnu Abidin, dan lain-lain. Sedangkan data sekunder, yaitu buku-buku yang memiliki korelasi dan relevansi dengan judul penelitian. Hasil penelitian ini adalah pertama, dalam pandangan mazhab Hanafi, perkawinan tanpa wali (menikahkan diri sendiri ) adalah boleh asalkan dengan syarat se-kufu (setara ). Argumentasinya adalah bahwa tunjukan (khitab ) surat al- Baqarah ayat 232 adalah suami-suami. Sedangkan menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI ), wali adalah salah satu rukun pernikahan yang wajib dipenuhi agar pernikahan tersebut menjadi sah. Dengan demikian, seorang perempuan tidak sah menikah tanpa adanya wali. Dalam hal wali dalam pernikahan ini, KHI lebih mengadopsi mazhab Syafi’i. Dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI ), wali nikah diatur pada pasal 19,20, 21,22, dan 23. Mengenai siapa yang berhak menjadi wali nikah bagi anak yang lahir di luar nikah menurut mazhab Hanafi, di mana wali bukan merupakan syarat sahnya atau rukun nikah, maka bagi anak zina tersebut tidak memerlukan wali nikah karena ia bisa menikahkan dirinya sendiri. Adapun menurut KHI, anak tersebut bisa dikatakan anak yang sah karena ia lahir dalam hubungan pernikahan walaupun anak tersebut hasil hubungan zina, dengan demikian, maka wali anak tersebut adalah laki-laki yang menikahi ibunya tersebut.

Actions (login required)

View Item