Binti Muflihah (2011) STUDI TENTANG HADIS LARANGAN BERBICARA KETIKA KHATIB SEDANG BERKHUTBAH. Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
2009_201105.pdf Download (461kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini berjudul “ Studi Tentang Hadis Larangan Berbicara Ketika Khatib Sedang Berkhutbah”. Rumusan masalahnya adalah bagaimana kualitas hadis tentang larangan berbicara ketika khatib sedang berkhutbah baik dari segi sanad maupun matan, kemudian pamahaman apakah yang terkandung di dalam hadis tersebut dan bagaimana hadis tersebut ditinjau dari pamahaman fiqih. Di samping itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dan dilengkapi dengan langkah-langkah takhrij al hadis untuk meneliti hadis-hadis dalam kajian ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kualitas hadis tentang larangan berbicara ketika khatib sedang berkhutbah dari segi sanad maupun matannya. Kemudian melihat pemahaman apa saja yang terkandung di dalam hadis tersebut dan bagaimana hadis tersebut ditinjau dari pemahaman fiqih. Untuk mencapai tujuan ini, maka dilakukan penelitian dengan metode takhrij terhadap hadis tersebut. Dimulai dari tinjauan umum tentang takhrij dan khutbah di dalamnya menjelaskan pengetian takhrij, tujuan takhrij, metode takhrij serta buku-buku takhrij dilanjutkan dengan pengertian khutbah, syarat khutbah, rukun serta hal-hal yang dapat membatalkan khutbah. Dalam melakukan penelitian ini digunakan metode takhrij bil alfaz yang merujuk kepada kitab Mu’jam al Mufahras al Hadis Nabawy, karya A. J. Wensinck, maka dari kitab ini diperoleh keterangan bahwa hadis yang dimaksud diriwayatkan oleh beberapa orang muharrij yaitu Bukhari, Muslim, Abu Daud, at Turmuzi, Imam Malik dan Ahmad bin Hanbal. Berangkat dari informasi tersebut maka dimulailah penelitian dengan menelusuri hadis kepada sumbernya yang asli. Kemudian diteliti persambungan sanadnya, dari keenam jalur periwayatan tersebut di atas diketahui semua sanadnya bersambung satu sama lain. Semua periwayat setelah memperhatikan pendapat para ulama kritikus hadis, ternyata lebih banyak yang memberikan pujian ketimbang yang memberikan celaan. Dengan demikian dapat disimpulkan kalau hadis tersebut telah diriwayatkan oleh perawi yang adil dan dhabit, kemudian dari segi matan hadis tersebut setelah dikompromikan dengan kriteria yang ditetapkan oleh para ulama tentang kaedah kesahihan matan tidak ada pertentangan, maka dengan demikian tidak ada alasan untuk meragukan hadis ini dari segi matan. Selanjutnya dari segi fiqh al hadis dapat dipahami bahwa larangan berbicara ketika khatib sedang berkhutbah dikhususkan pada khutbah Jum’at saja sedangkan khutbah selain Jum’at tidak ada larangan sama sekali, yang di maksud berbicara di sini adalah segala bentuk pembicaraan yang mengandung kesia-siaan yang tidak ada faedah dan manfaatnya itulah yang dilarang sedangkan berbicara ketika khatib duduk diantara dua khutbah diperbolehkan karena pada saat itu khatib sedang tidak berkhutbah.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.125 Hadits |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | eva sartika |
Date Deposited: | 29 Dec 2015 04:17 |
Last Modified: | 29 Dec 2015 04:17 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/211 |
Actions (login required)
View Item |