Yusran Harianto (2018) Cerai Gugat (Khulu’) Di Pengadilan Agama Tembilahan: Analisis Terhadap Putusan Perceraian Akibat Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Di Pengadilan Agama Tembilahan Tahun 2017. Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Preview	Text 1. 2018232THK_COVER.pdf Download (274kB) | Preview
Preview	Text 2. 2018232THK_PENGESAHAN.pdf Download (424kB) | Preview
Preview	Text 3. 2018232THK_KATA PENGANTAR.pdf Download (383kB) | Preview
Preview	Text 5. 2018232THK_Absstrak.pdf Download (930kB) | Preview
Preview	Text 6. 2018232THK_BAB I.pdf Download (438kB) | Preview
Preview	Text 7. 2018232THK_BAB II.pdf Download (923kB) | Preview
Preview	Text 8. 2018232THK_BAB III.pdf Download (277kB) | Preview
	Text 9. 2018232THK_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
Preview	Text 10. 2018232THK_BAB V.pdf Download (361kB) | Preview

Abstract

Data kasus perceraian pada hampir seluruh wilayah di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat, data tersebut tak jauh berbeda dengan angka perceraian yang terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir. Berdasarkan data laporan tahunan Pengadilan Agama Tembilahan tahun 2017 terungkap fakta bahwa kasus-kasus perceraian didominasi oleh kasus cerai gugat yaitu perceraian yang inisiatifnya dari pihak isteri. Alasan cerai yang diajukan oleh isteri pun bermacam-macam, namun jika ditelusuri lebih jauh kasus-kasus tersebut antara lain dilatarbelakangi oleh adanya tindakan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan oleh suami terhadap isteri. Permasalahan yang penulis rumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran kasus gugat cerai di Pengadilan Agama Tembilahan tahun 2017, apa motif tuntutan cerai gugat (khulu’) akibat tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), Bagaimana bentuk pertimbangan hukum yang diterapkan oleh hakim terhadap putusan perceraian akibat tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Pengadilan Agama Tembilahan. Jenis penelitian yang digunakan adalah field reseach (penelitian lapangan) dan jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis empiris atau sosiologis, yang bersumber dari data primer dan data sekunder. Teknik analisa yang dipakai adalah dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode induktif- deduktif. Hasil penelitian ini menyimpulkan: Pertama, kasus-kasus perceraian di Pengadilan Agama Tembilahan akibat Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) terdiri atas pelbagai jenis kekerasan. Ada yang bermotif kekerasan fisik, psikis, penelantaran dan seksual. Sedangkan penyebab terjadinya KDRT, terutama kekerasan fisik, dilatarbelakangi oleh pelbagai sebab antara lain cemburu, faktor ekonomi, perselingkuhan dan lain-lain. Kedua, pertimbangan-pertimbangan hakim dalam penyelesaian kasus-kasus perceraian akibat KDRT di Pengadilan Agama Tembilahan umumnya terdiri atas pertimbangan hukum (materil dan formil) dan pertimbangan fakta yang terungkap di persidangan yang dalam banyak kasus hakim berkesimpulan sudah tidak terjalin ikatan batin sehingga tidak mungkin lagi dapat mewujudkan tujuan pernikahan. Sedangkan pertimbangan kemaslahatan cenderung bersifat umum yakni bilamana suasana kehidupan rumah tangga sudah tidak kondusif sehingga jika tetap diteruskan dikhawatirkan akan mendatangkan kemudharatan daripada kemaslahatan maka lebih baik diceraikan. Pertimbangan ini diberlakukan sama pada hampir semua kasus padahal setiap kasus memiliki karakteristik masing-masing. Hakim bisa saja menggali lebih dalam lagi berdasarkan prinsip-prinsip maqâshid al-syarî’ah khususnya yang terkait dengan hifzh al-nafs bagi istri dan hifzh al-nasl bagi anak.

Actions (login required)

View Item