HARBI SUBRATA (2017) SANKSI TINDAK PIDANA PENCURIAN BAGI ANAK DIBAWAH UMUR MENURUT IMAM ABU HANIFAH DITINJAU DARI HUKUM PIDANA ISLAM. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
1. COVER (1).pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
2. PENGESAHAN (1).pdf Download (475kB) | Preview |
|
|
Text
3. ABSTRAK (1).pdf Download (364kB) | Preview |
|
|
Text
4. KATA PENGANTAR (1).pdf Download (317kB) | Preview |
|
|
Text
5. DAFTAR ISI (1).pdf Download (204kB) | Preview |
|
|
Text
6. BAB I (1).pdf Download (665kB) | Preview |
|
|
Text
7. BAB II (1).pdf Download (542kB) | Preview |
|
|
Text
8. BAB III (1).pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
9. BAB IV (1).pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
|
Text
10. BAB V (1).pdf Download (372kB) | Preview |
|
|
Text
11. DAFTAR PUSTAKA (1).pdf Download (266kB) | Preview |
Abstract
Menurut Imam Hanafi dan Syafi’i, apabila seseorang anak yang belum mumayyiz mencuri maka tidak dipotong tangannya. Menurut Imam Malik maka dipotong tangannya, sedangkan sebagian ulama pengikut Malik memilih pendapat yang mengatakan tidak dipotong tangannya. Dari Imam Hambali diperoleh dua riwayat dan pendapatnya yang paling jelas, ‘tidak dipotong tangannya’. Imam Abu Hanifah menggunakan dalil umum (kulli) yaitu bersumber dari dalil hadits Rasulullah SAW, dia bersabda: رُ فِعَ الْقلَمُ عَنْ ثَل ثَةٍ عَنِ الصَّبِي حَتَّى يَحْتَلِمَ وَعَنِ الْمَجْنُ وْنِ حَ تَّى يُفِيْقَ وَعَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَ يْقِظَ Artinya:“Pentaklifan tidak diterapkan pada tiga orang, yaitu anak kecil hingga ia baligh, orang gila hingga ia sembuh, dan orang yang sedang tidur hingga ia terbangun.” Rumusan masalah skripsi ini adalah, bagaimana sanksi hukum terhadap tindak pidana pencurian bagi anak dibawah umur menurut Abu Hanifah?; apa dasar dan metode istinbath hukum Abu Hanifah dalam meletakkan sanksi hukum terhadap tindak pidana pencurian bagi anak dibawah umur?; dan bagaimana sanksi tindak pidana pencurian bagi anak dibawah umur menurut Imam Abu Hanifah di tinjau dari hukum pidana Islam?. Jenis penelitian ini termasuk penelitian pustaka (library research), sedangkan dilihat dari sifatnya penelitian ini bersifat deskriftip yaitu menggambarkan pandangan Abu Hanifah dan hukum Islam mengenai sanksi tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak dibawah umur. Adapun teknik pengumpulan datanya menggunakan sumber data primer dan skunder. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif dan dalam menganalisa data menggunakan analisis deskriptif dengan metode pendekatan ushul fiqih, yakni mendiskripsikan sumber dan materi berdasarkan teori fiqih dan ushul fiqih. Adapun Sanksi hukum terhadap tindak pidana pencurian bagi anak dibawah umur menurut Abu Hanifah adalah mengembalikan harta yang di curi seperti semula kepada pemiliknya, karena kewajiban mengembalikan didasarkan kepada hak pemilik bukan kepada pengampunan. Metode istinbath hukum yang digunakan oleh Imam Abu Hanifah dalam meletakkan sanksi hukum terhadap tindak pidana pencurian bagi anak dibawah umur dengan menggunakan metode istinbath al istihsan dengan nash. Menggunakan nash spesifik (juz’iy) yang ada, yang berlawanan dengan kaidah-kaidah pokok (al-ushul) atau kaidah-kaidah umum (al-qawaid al-kulliyah) yang dihasilkan dengan cara istinbath. Sanksi tindak pidana pencurian bagi anak dibawah umur menurut hukum pidana Islam adalah hanya didik (pengajaran). Pengajaran terhadap anak dibawah umur dilaksanakan oleh ayah, guru, pelatih pekerjaan, kakek dan washiy.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Tata Negara (Siyasah) |
Depositing User: | Mrs Rina Amelia - |
Date Deposited: | 08 Sep 2019 15:59 |
Last Modified: | 08 Sep 2019 15:59 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/19541 |
Actions (login required)
View Item |