MUHAMAD ARIF BIN MOHAMAD NOOR (2017) PENETAPAN MAHAR DAN BATAS-BATASNYA MENURUT IMAM HANAFI DAN IMAM HAMBALI. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
1. COVER (1).pdf Download (523kB) | Preview |
|
|
Text
2. PENGESAHAN (1).pdf Download (472kB) | Preview |
|
|
Text
3. ABSTRAK (1).pdf Download (316kB) | Preview |
|
|
Text
4. KATA PENGANTAR (1).pdf Download (271kB) | Preview |
|
|
Text
5. DAFTAR ISI (1).pdf Download (208kB) | Preview |
|
|
Text
6. BAB I (1).pdf Download (513kB) | Preview |
|
|
Text
7. BAB II (1).pdf Download (432kB) | Preview |
|
|
Text
8. BAB III (1).pdf Download (673kB) | Preview |
|
Text
9. BAB IV (1).pdf Restricted to Repository staff only Download (512kB) |
||
|
Text
10. BAB V (1).pdf Download (284kB) | Preview |
|
|
Text
11. DAFTAR PUSTAKA (1).pdf Download (329kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini berjudul: “Penetapan Mahar Dan Batas-Batasnya Menurut Imam Hanafi Dan Imam Hambali” Adapun latar belakang penulis mengangkat permasalahan ini karena penulis melihat bahwa tidak ramai masyarakat yang mengerti tentang penetapan mahar dan batas-batasnya. Maka fenomena ini menarik perhatian penulis untuk mengkaji dalam sebuah penelitian ini : pertama , bagaimana pendapat Imam Hanafi dan Imam Hambali tentang penetapan mahar dan batas-batasnya. Kedua, bagaimana Wajhu dilalah yang digunakan oleh Imam Hanafi dan Imam Hambali. Ketiga, pendapat manakah yang paling kuat diantara keduanya. Penelitian ini bersifat Libbary Reseach yaitu studi kepustakaan dan sumber primer dalam kajian ini adalah kitab Al-Mabsut dan kitab Al Mughni. Manakala sumber kedua pula diperoleh dari pelbagai literature yang ada kaitannya dengan masalah penelitian ini. Kemudian, metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan metode komperatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi atau library reseach, yaitu dengan mempelajari, menganalisa literature-litereture yang erat hubungannya dalam masalah yang dibahas. Metode analisa data penulis menggambarkan dan memaparkan pendapat Imam Hanafi dan Imam Hambali mengikuti pemikiran dan hasil ijtihad mereka dengan masalah yang berlaku. Setelah itu, penulis mngumpulkan data-data yang telah diseleksi dengan indentifikasi masalah yang ingin dibahas untuk dianalisis. Adapun hasil penelitian yang dapat dibuat berdasarkan penelitian ini adalah sebagaimana berikut : menurut Imam hanafi tidak ada mahar dibawah sepuluh dirham, menurut Imam hambali tidak ada batasan terendah bagi mahar. Sahnya mahar tidak ditentukan dengan sesuatu. Penyataan Wajhu dilalah yang digunakan oleh Imam hanafi adalah dengan hadits jabir “Dari Jabir bin Abdullah, dia berkata: Rasulullah SAW bersaba, “janganlah menikahkan wanita kecuali dengan yang sepadan, dan tidak boleh ada yang menikahkan mereka kecuali para wali, serta mahar tidak boleh ii kurang dari sepuluh dirham”. Adapun wajhu dilalah yang digunakan oleh Imama hambali adalah berdasarkan hadits nabi “carilah meski cincin besi”. Analisa pendapat yang paling kuat dinatara Imam Hanafi dan Imam Hambali, dapat penulis menyimpulkan pendapat kedua yaitu pendapat Imam Hambali bahwa mahar itu jika jumlahnya besar, maka akan menghabiskan harta (suami), mendatangkan kesulitan (membayarnya), dan memicu kemarahan. Adapun pendapat paling rajih adalah pendapat Imam Hambali yang di pengang oleh mayoritas ulama.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | Mrs Rina Amelia - |
Date Deposited: | 08 Sep 2019 09:45 |
Last Modified: | 08 Sep 2019 09:45 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/19531 |
Actions (login required)
View Item |