Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

ANALISISPELAKSANAAN PENGAWASAN PRODUK KOSMETIK BERBAHAYA OLEH BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BBPOM) KOTA PEKANBARU

ANGGUN APRIYANI (2017) ANALISISPELAKSANAAN PENGAWASAN PRODUK KOSMETIK BERBAHAYA OLEH BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BBPOM) KOTA PEKANBARU. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
1. COVER_2017234ADN.pdf

Download (508kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. PERSETUJUAN (1).pdf

Download (328kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3. ABSTRAK (1).pdf

Download (120kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. KATA PENGANTAR (1).pdf

Download (219kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. DAFTAR ISI (1).pdf

Download (126kB) | Preview
[img]
Preview
Text
6. BAB I (1).pdf

Download (588kB) | Preview
[img]
Preview
Text
7. BAB II (1).pdf

Download (609kB) | Preview
[img]
Preview
Text
8. BAB III (1).pdf

Download (151kB) | Preview
[img]
Preview
Text
9. BAB IV (1).pdf

Download (262kB) | Preview
[img] Text
10. BAB V (1).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (907kB)
[img]
Preview
Text
11. BAB VI (1).pdf

Download (323kB) | Preview
[img]
Preview
Text
12. DAFTAR PUSTAKA (1).pdf

Download (318kB) | Preview

Abstract

Kosmetik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sudah ada dan semakin berkembang dari waktu ke waktu, disamping itu pula kosmetik berperan penting untuk menunjang penampilan seseorang. Saat ini banyak kosmetik yang beredar tanpa memiliki izin edar dan mengandung bahan berbahaya yang dapat meresahkan masyarakat. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini yaitu bagaimana pelaksanaan pengawasan produk kosmetik berbahaya oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru dan apa sanksi yang diterapkan pada pelaku usaha yang melakukan pelanggaran hukum tersebut. Dalam skripsi ini juga dikaji peraturan tentang kosmetik di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dan data yang dikumpulkan adalah data pimer, data sekunder. Data primer didapat dari dari observasi serta wawancara, serta menyebarkan angket kuisioner kepada responden yang telah ditetapkan, sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan. Metode penentuan sampling yang digunakan adalah random sampling, adapun sample yang diambil yaitu Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Kota Pekanbaru, khususnya bagian pemeriksaan dan penyidikan, dan salah satu toko kosmetik yang ada di Giant MTC Pekanbaru serta masyarakat sebagai key informant. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan Balai BPOM Kota Pekanbaru dilakukan dengan menggunakan 3 metode yaitu 1.Sebelum produk memasuki pasar (Pengawasan Preventif), Sebelum produk kosmetik dilepas kepasaran, produsen atau pelaku usaha harus memperhatikan seluruh aspek rangkaian kegiatan produksi dengan menerapkan sistem Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB) untuk menjamin mutu. Keamanan kemanfaatan kosmetik bagi pemakainya. 2. Setelah produk memasuki pasar (Pengawasan Repressive), Pemantauan dan pengawasan terhadap produk kosmetik dilakukan pihak BBPOM dengan cara melakukan inspeksi ke sarana produksi/importir dan sarana lainnya. 3. Pengawasan Sanksi ,Sanksi yang dimaksud disini yaitu pemberian sanksi pada produsen ataupun pelaku usaha untuk produk yang tidak memenuhi syarat mutu, keamanan dan faktor lain yang berkaitan dengan produk tersebut. Keyword : Analisis, Pelaksanaan Pengawasan Produk Kosmetik berbahaya

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 300 Ilmu Sosial > 350 Administrasi Negara, Ilmu Kemiliteran > 351 Administrasi Negara
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial > Administrasi Negara
Depositing User: Ms. Ernawati
Date Deposited: 21 Aug 2019 07:31
Last Modified: 21 Aug 2019 07:31
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/17853

Actions (login required)

View Item View Item