Ahmad Syarif, - (2019) KONSEP TA’WIL MENURUT NURCHOLIS MADJID DALAM PENAFSIRAN AL-QUR’ĀN. Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
1. COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
2. lembar pengesahan.pdf Download (281kB) | Preview |
|
|
Text (Abstrak)
3. ABSTRAK(1).pdf - Published Version Download (651kB) | Preview |
|
|
Text
4. KATA PENGANTAR.pdf Download (454kB) | Preview |
|
|
Text
5. DAFTAR ISI.pdf Download (353kB) | Preview |
|
|
Text
6. BAB I.pdf Download (704kB) | Preview |
|
|
Text
7. BAB II.pdf Download (970kB) | Preview |
|
|
Text
8. BAB III.pdf Download (659kB) | Preview |
|
Text (Bab IV)
9. BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (752kB) |
||
|
Text
10. BAB V.pdf Download (586kB) | Preview |
|
|
Text
11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (653kB) | Preview |
Abstract
Ta’wil telah muncul sejak masa-masa awal sejarah Islam bahkan sudah ada sejak masa Rasulullah Saw, sebagaimana dikatakan kalangan Islam tertentu. Karena itu persoalan ta’wil ini mempunyai peran cukup besar dalam timbulnya perselisihan, kemudian perpecahan-perpecahan di kalangan kaum Muslim. Ayat-ayat muhkamat dan Mutasyabihat menjadi landasan awal dalam melakukan ta’wil sebagaimana terdapat dalam al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 7. Nurchalis Madjid memberikan jalan tengah atas dasar perbedaan pendapat tentang masalah ta’wil ini yakni agar tumbuhnya keinsafan dan kesadaran lebih besar tentang terjadinya perselisihan paham dalam Islam, serta bagaimana seharusnya kita menempatkan diri dalam kancah perselisihan itu secara adil. akan tetapi Cak Nur banyak mengangkat beberapa ayat al-Qur’an yang di tafsirkan mengandung tentang liberalisme dan pluralism justru kemudian menimbulkan perbedaan pandangan kemudian membawa kepada perdebatan yang panjang di kalangan pemikiran modern. Salah satu ta’wil Kalimatin Sawa’ sebagai acuan Nurcholis Madjid dalam Ideide pemersatu persepsi manusia, karena salah satu fitrah yang parennial itu ialah manusia akan tetap selalu berbeda-beda sepanjang waktu. Tidak mungkin membayangkan manusia menjadi satu dan sama dalam segala hal sepanjang waktu, konsep kesatuan umat manusia adalah hal yang berkenaan dengan harkat dan martabat manusia karena menurut asal muasalnya manusia adalah satu dikarena berasal dari jiwa yang satu. Maka dari itu dalam penulisan tesis ini bagaimana cara Nurcholis Madjid mengemukakan pemikirannya dalam interpretasi (ta’wil) secara khusus tentang Kalimatin Sawaini, dan Cak Nur dalam menempatkan diri secara adil di tengah perbedaan pandangan serta perselisihan ini.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 > Hukum Keluarga |
Depositing User: | Ari Eka Wahyudi |
Date Deposited: | 15 Jul 2019 06:47 |
Last Modified: | 15 Jul 2019 06:47 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/15897 |
Actions (login required)
View Item |