Kusnan (2011) KONSEP KECERDASAN MAKRIFAT MENURUT ABDUL MUNIR MULKHAN DAN PENERAPANNYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
2011_201142-.pdf Download (485kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan konsep kecerdasan makrifat menurut Abdul Munir Mulkhan dan bagaimana upaya pengembangan kecerdasan tersebut melalui pendidikan Islam. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam upaya mengembangkan kecerdasan makrifat dalam pendidikan Islam. Jenis penelitian ini adalah library research, dengan objek kajian konsep kecerdasan dalam pendidikan Islam. Metode analisis yang dipakai adalah analisis konseptual, yaitu mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yang berbentuk teks-teks, tulisan-tulisan, dan pendapat pendapat ahli pendidikan Islam. Data yang terkumpul, kemudian dianalisis melalui metode analisis sintesis, yaitu pengambilan kesimpulan suatu subyek, kondisi sistem pemikiran, gambaran secara sistematis, faktual, serta hubungannya dengan fenomena yang dianalisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1). Menurut Abdul Munir Mulkhan Konsep kecerdasan pola kecerdasan yang dikonstruk oleh tradisi sufi itu sendiri atau kecerdasan sufistik. Kecerdasan Makrifat juga berarti peneguhan atas kesadaran esoteris dalam beragama, yaitu senantiasa meneguhkan nilai-nilai keillahiahan yang menjadi sumber segala bentuk kesadaran. Karena, kesadaran akan hadirnya kekuatan illahiah bisa menghadirkan kesadaran praksis yang amat signifikan bagi pengembangan kepribadian baik privat maupun sosial, yaitu kesadaran mengajarkan akan integritas, kejujuran, komitmen, visi, kreativitas, ketahanan mental, keadilan, kebijaksanaan, prinsip kepercayaan, penguasaan diri atau sinergi. Kecerdasan Makrifat juga berusaha mensinergikan antara IQ (dzaka al-dzihni), EQ (tashfiatul qolbi) dan SQ (tazkiah al-nafsi) dikembangkan secara harmonis, sehingga menghasilkan daya guna luar biasa baik horizontal maupun vertikal. 2). Misi terpenting bagi pendidikan Islam adalah bagaimana mengupayakan proses humanisasi dari segenap potensi diri siswa, yang menuju pada taraf god-consiousness (kesadaran keTuhanan). Sehingga akan berdampak positif bagi terciptanya suasana dinamis dalam berteman maupun bertetangga. Sementara pendekatan yang digunakan salah satunya adalah Pendekatan reflektif transendental.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 370 Pendidikan |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 |
Depositing User: | eva sartika |
Date Deposited: | 22 Jan 2016 08:54 |
Last Modified: | 22 Jan 2016 08:54 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/1489 |
Actions (login required)
View Item |