Misbah Rayadi (2010) ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. SURYA AGROLIKA REKSA KUANTAN SINGINGI. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
2010_2010176AKN.pdf Download (598kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dilakukan di PT Surya Agrolika Reksa, PT Surya Agrolika Reksa adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam pengolahan tandan buah segar sawit menjadi minyak kelapa sawit. Aktivitas perusahaan menggunakan 2 (dua) divisi yaitu divisi kebun dan divisi pabrik. Divisi kebun merupakan penghasil bahan baku untuk di proses pada divisi pabrik. Divisi kebun menghasilkan TBS yang akan diolah menjadi CPO (Crumb Palm Oil). Perusahaan ini berkedudukan di desa Beringin Jaya Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penyajian, perhitungan dan pembebanan biaya dalam menentukan harga pokok produksi yang diterapkan perusahaan, serta untuk mengetahui bagaimana pengklasifikasian terhadap biaya. Analisis data yang digunakan adalah metode deskriftif, yaitu data dikumpulkan, dikelompokkan dan disusun agar dapat diteliti berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No .14(PSAK No. 14) yang berhubungan dengan masalah yang dibahas untuk diambil kesimpulan. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan ini, penulis menyimpulkan bahwa dalam penentuan harga pokok produksi terdapat beberapa masalah yang tidak sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 14(PSAK No. 14) yaitu perusahaan mencatat pembelian sawit dari luar perusahaan. Untuk pembelian ini, perusahaan tidak mencatat biaya angkut pembelian sawit ke dalam harga pokok bahan baku. Biaya angkut pembelian sawit sebesar Rp. 928.631.550 diklasifikasikan perusahaan sebagai biaya administrasi dan umum, selanjutnya perusahaan mengklasifikasikan biaya upah CPO sebesar Rp.70.295.500 kedalam biaya produksi tidak langsung sementara biaya tersebut dapat digolongkan ke dalam biaya tenaga kerja, selain itu terdapat juga biaya perjalanan dinas sebesar RP. 30.000.000 yang dicatat sebagai biaya overhead, seharusnya biaya ini dibebankan pada biaya administrasi dan Umum, serta tidak terlihat adanya persediaan barang dalam proses. Untuk itu penulis menyarankan sebelum menentukan harga pokok produksi, perusahaan hendaknya berpedoman terhadap Standar Akuntansi Keuangan, sehingga laporan keuangan yang dilaporkan tidak rancu dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 600 Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 650 Bisnis > 657 Akuntansi |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial > Akuntansi |
Depositing User: | Feni Marti Adhenova |
Date Deposited: | 28 Aug 2017 02:15 |
Last Modified: | 28 Aug 2017 02:15 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/10815 |
Actions (login required)
View Item |