DINA LILI HANDAYANI, - (2024) MAKNA SIMBOLIK TRADISI MANGUPA-UPA MASYARAKAT MANDAILING DESA SUKARAMAI KEC TAPUNG HULU KAB KAMPAR. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

Preview	Text SKRIPSI FULL.pdf Download (3MB) | Preview
	Text HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (818kB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini merupakan penelitian kajian tentang Makna Simbolik Tradisi Mangupa-upa Masyarakat Mandailing Desa Sukaramai Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar. Tradisi mangupa-upa ini merupakan sebuah tradisi adat Mandailing yang memiliki tujuan untuk mengembalikan tondi atau semangat dan merupakan sebuah ungkapan rasa syukur kepada Allah yang di tuangkan dalam bentuk acara berdo'a bersama dan makan bersama dengan beberapa hidangan. Adapun fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah proses pelaksanaan tradisi mangupa-upa dan makna simbolik dalam tradisi mangupa-upa. Jenis penelitian adalah penelitian lapangan yang mengunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi terkait tradisi tersebut. Informan dalam penelitian ini meliputi Tokoh adat, tokoh agama RT, RW, dan beberapa masyarakat. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu adanya rangkaian proses dalam tradisi mangupa-upa yang diawali dengan mempersiapkan segala bahan pengupa-upa, setelah itu pelaksanaan tradisi mangupa-upa sekaligus menyampaikan hata-hata mangupa-upa (kata-kata nasihat) yang di sampaikan pertama kali oleh suhut (orang yang punya hajat), kahanggi (orang yang satu marga dengan ayah), anak boru (sepupu ayah), mora (keturunan raja-raja), dan hatobangon (orang yang di tuakan), setelah selesai penyampaian nasihat tersebut dilanjut berdo’a dan ditutup dengan makan bersama. Tradisi ini memiliki makna simbolik yang terkandung di dalam bahan-bahan mangupa-upa. Kata kunci : Tradisi, Mangupa-upa, makna, simbolik, Mandailing

Actions (login required)

View Item