FAUZAN ARIF, - (2023) STRATEGI MANAJEMEN HUMAS DALAM MEMBANGUN KERJA SAMA EKSTERNAL DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TELEKOMUNIKASI PEKANBARU. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

Preview	Text kecuali bab 4.pdf Download (4MB) | Preview
	Text (BAB IV) bab 4.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang strategi manajemen humas dalam membangun kerja sama eksternal di sekolah menengah kejuruan telekomunikasi Pekanbaru. Ada 2 pertanyaan penelitian yang menjadi rumusan masalah, yaitu: 1) Bagaimana strategi manajemen humas dalam membangun kerja sama eksternal di sekolah menengah kejuruan telekomunikasi Pekanbaru. 2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat strategi humas dalam membangun kerja sama eksternal di SMK Telkom Pekanbaru. Informan penelitian ini yaitu Waka Humas sebagai informan kunci, dan pihak yang terlibat seperti Wakil Komite, Pihak eksternal, dan Kepala Sekolah sebagai informan tambahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1). Strategi Manajemen Humas di SMK Telkomunikasi Pekanbaru: Identifikasi kebutuhan kerja sama eksternal yang relevan. Pengembangan pesan komunikasi yang jelas dan menarik. Membangun jaringan dan hubungan dengan mitra potensial. Melibatkan siswa, orang tua, dan staf sekolah dalam kerja sama. Membuat surat penawaran dan MoU kepada pihak eksternal terkait. Mengidentifikasi pihak eksternal yang sesuai dengan program sekolah. Memilih mitra eksternal dengan reputasi baik. Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. 2). Faktor pendukung: Dukungan kepala sekolah, adanya pembagian tugas dan peran untuk pemahaman eksternal, melakukan pelatihan untuk kinerja humas, menjaga komunikasi dan kerja sama sesuai kesepakatan, menerapkan edukasi dan komunikasi efektif, adanya kolaborasi dengan mitra eksternal, melakukan negosiasi dan perencanaan matang, melakukan fleksibel dan adaptasi terhadap perubahan. Faktor penghambat: kurangnya pemahaman pihak eksternal, keterbatasan sumber daya (finansial dan personel) yang membatasi kemampuan sekolah dalam menjalin kerja sama efektif, perbedaan kepentingan antara lembaga dan sekolah, ketidaksesuaian jadwal, dan kondisi eksternal yang tidak pasti. Hambatan lainnya: kurangnya sarana transportasi dan komunikasi efektif dengan orang tua/wali murid, adanya konflik, dan pengawasan yang tidak terstruktur.

Actions (login required)

View Item