Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

Ikhtilaf Pemikiran Ibnu Rusyd w.595H/1198M) dalam Bidang Fiqih Munakahat(Telaah Terhadap Kitab Bidayah Al-Mujtahid)”

Yusrial, - (2019) Ikhtilaf Pemikiran Ibnu Rusyd w.595H/1198M) dalam Bidang Fiqih Munakahat(Telaah Terhadap Kitab Bidayah Al-Mujtahid)”. Disertasi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Full text not available from this repository.

Abstract

Ibnu Rusyd lahir dan dididik dalam lingkungan keluarga ahli fiqih mazhab Maliki, maka ia pun mempelajari dan mendalami ilmu fiqh dari ayahnya, sehinga dalam usia yang masih muda Ibnu Rusyd telah hafal kitab al-Muwattha’ Imam Malik. Apalagi pada masa itu mazhab maliki resmi menjadi mazhab kerajaan. Ibnu Rusyd sendiri diangkat menjadi al-qadi al-qhudat dari kalangan ulama Maliki di kerajaan Islam Spanyol. Sebagai orang terkemuka saat itu, kitab bidayah al-mujtahid wa nihayah almuqtashid dipandang sebagai salah satu karya fiqih yang terkemuka dalam mazhab Maliki. Kondisi ini seharusnya berpengaruh kepada pemikiran istinbath hukum Ibnu Rusyd pada bidang fiqih, namun pendapat-pendapat Ibnu Rusyd banyak yang tidak sejalan dengan Imam Malik. Permasalahan yang diangkat dalam disertasi ini adalah (1)Bagaimana metodepemikiran dan kontribusi pemikiran Ibnu Rusyd dikaitkan dengan kondisi sosial Ibnu Rusyd? (2)Kenapa Pemikiran Ibnu Rusyd ikhtilaf dengan Imam Malik?. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan library research), yaitu penelitian yang penemuan objeknya dilakukan dengan menggali informasi kepustakaan, dan menjadikan kitab Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtashid karya Ibnu Rusyd yang ditahqiq oleh Thaha Abdurrauf Sa’ad sebagai sumber data utamanya. Penelitian ini bercorak penelitian hukum normatif. pendekatan yang digunakan adalah bersifat deskriptif serta pendekatan perbandingan (comparative approach). Kesimpulan dari penelitian ini adalah : Pertama, Ibnu Rusyd berbeda dengan Imam Malik dan tidak terikat dengan mazhab tertentu dalam mengemukan masalah yang dibahasnya. metode ijtihad yang digunakan Ibnu Rusyd dalam mendedukasi suatu hukum selalu mengedepankan rasio yang pada intinya menyentuh kemaslahatan dan manfaat (hikmah al-tasyri)bagi umat manusia. Kedua, Ibnu Rusyd dalam menyelesaikan persoalan munakahat yang ikhtilaf dengan Imam Malik, yaitu :1).persetujuan nikah bagi gadis dewasa Ibnu Rusyd mendahulukan manthuq nash dari mafhum mukhalafah, sementara Imam Malik perpegang kepada dalil khitab 2). kadar mahar dalam perkawinan Ibnu Rusyd lebih mendahulukan mafhum hadis dan menolak qiyas sibih, sementara Imam Malik memakai qiyas, 3. larangan nikah bagi orang yang sedang ihram Ibnu Rusyd mendahulukan al-jam’u wa at-taufiq dari tarjih, sementara Imam Malik menggunakan tarjih, 4). talak dan rujuk orang yang bepergian Ibnu Rusyd mendahulukan ijma’ daripada qaulussahabi, sementara Imam Malik berdalil dengan qaulusshahabi, 5). hak-hak wanita yang ditalak bain istrinya tidak hamil Ibnu Rusyd lebih mendahulukan ayat yang umum daripada mentakhsis ayat dengan hadis,sementara Imam Malik beristidlal dengan cara men-takhsis keumuman ayat 6 surat atThalaq dengan Hadits Fatimah binti Qais, 6). Mengenai hal-hal yang dilarang bagi yang menzhihar Ibnu Rusyd mendahulukan makna hakiki daripada makna majazi, sementara Imam Malik beristidlal dengan makna majazi. Pemikiran ikhtilaf Ibnu Rusyd bidang Fiqih Munakahat sebahagian relevan dengan Hukum Perkawinan di Indonesia, namun dalam disertasi ini sekaligus mengkritisi Hukum Perkawinan yang berlaku di Indonesia (Kompilasi Hukum Islam), sekaligus merekomendasikan 2 hal, yakni halangan nikah ketika ihram, dan zhihar.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Subjects: ?? pddk ??
Divisions: ?? PAI-S3 ??
Depositing User: Users 1 not found.
Date Deposited: 04 Jul 2019 05:26
Last Modified: 04 Jul 2019 05:26
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/15138

Actions (login required)

View Item View Item