Syukri Hasian Harahap (2011) MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM. Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
2011_201179.pdf Download (536kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini berjudul “ Metode pembelajaran Quantum Learning Dalam Persfektif Pendidikan Islam”. Di tengah - tengah kegalauan sistem pendidikan nasional, muncul kemasan baru dalam model pembelajaran, yakni Quantum learning Quantum Lerning meggabungkan sugestology , teknik percepatan belajar dan neurolinguistik (NLP) dengan teori keyakinan dan metode yang temuan kelompok Super Camp . Setelah kemerdekaan dan dibentuknya sistem pendidikan nasional, penyelenggaraan pendidikan Islam berada dalam s tatus sub sistemnya. Dengan demikian penyelenggaraan madrasah dan sekolah Islam mengacu dan terikat kepada kebijakan dan sistem pendidikan nasional. Barangkali hanya pondok psantren yang dianggap sebagai lembaga pendidikan tradisional saja yang mampu hidup di luar sistem pendidikan nasional tersebut. Dalam kaitan denga nilai - nilai ajaran Islam, pengembangan individu tak dapat dilepaskan dari kejadian manusia sebagai makhluk ciptaan, dan pengabdi Allah dan statusnya sebagai khalifah - Nya, yang diamanatkan unt uk memakmurkan kehidupan dimuka bumi. Secara fitrah potensi individu berintikan kesucian yang terdiiri dari tiga komponenutama, yakni benar, baik dan indah. Selain itu sebagai makhluk yang eksploratif, manusia juga dianugrahi potensi untuk dikembangkan ber upa instinktif ( ghoriziyyah ), inderawi (hissiyah ), aqal ( aqliyyah ), dan keberagaman (diniyyah ). Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Konsep Quantum Learning Dalam Persfektif Pendidikan Islam.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konse p Quantum Learning dalam perspektif pendidikan Islam, objek penelitian ini adalah Konsep Quantum Learning dalam Perspektif Pendidikan Islam. Sedangkan metodologi penulisan “library research” yaitu penulisan berdasarkan literature melalui penyidikan kepu stakaan dengan membaca buku - buku primer dan skunder yang berhubungan dengan pembahasan. Dengan penelitian ini peneliti Pendidikan Islam tidak terpokus pada suatu metode saja, sebab pendididkan Islam bersifat universal bisa untuk menerima semua metode pemb elajaran, jika metode itu tidak melanggar hal - hal yang telah diharamkan oleh Al - Qur’an dan Sunnah. Islam tidak menolak akan kebaikan, bahkan Islam membolehkan, Sistem pendidikan Islam dalam memperlakukan anak didik dapat ditempuh dengan tiga tahap: Pertama , anak didik diperlakukan sebagai "anak", di mana orang tua sepenuhnya bertanggung - jawab untuk meletakkan dasar - dasar keimanan dan ketaqwaan yang kokoh sampai anak mencapai baligh. Kedua, anak didik diperlakukan sebagai "teman", di mana orang tua memandang anak didik memiliki hak privasinya untuk menentukan gaya kepribadian tersendiri. Di sini, anak didik tidak 100 persen lagi tergantung kepada orang tua; "dunia orang tua" sebagian sudah mulai tergantung kepada anak. Ketiga, anak dipandang sebagai "penggant i" orang tua atau generasi tua. Pada titik ini, anak 100 persen tergantung kepada dirinya sendiri dan telah mampu untuk bekerja sama dengan orang lain dalam sistem kehidupan bersama. Namun dalam Islam ke mana kepribadian itu harus dibentuk dan dikembangkan telah jelas, yaitu menuju ma’rifat - u’l - Lah
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 370 Pendidikan > 375 Kurikulum |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 |
Depositing User: | Feni Marti Adhenova |
Date Deposited: | 16 Jan 2016 04:44 |
Last Modified: | 16 Jan 2016 04:44 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/1151 |
Actions (login required)
View Item |