WISNU SEPTIAJI PRATAMA, - (2023) KESANTUNAN BERBAHASA TOKOH KINAN DALAM NOVEL LAYANGAN PUTUS KARYA MOMMY ASF DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN DRAMA DI SMA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
|
Text
FILE LENGKAP KECUALI AHSIL PENENLTIIAN (BAB IV).pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
FILE HASIL PENENLTIIAN (BAB IV).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (717kB) |
Abstract
WISNU SEPTIAJI PRATAMA (2023) : KESANTUNAN BERBAHASA TOKOH KINAN DALAM NOVEL LAYANGAN PUTUS KARYA MOMMY ASF DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN DRAMA DI SMA Kesantunan berbahasa sebagai acuan pokok dalam menganalisis isi dan kebahasaan drama diabaikan dan hanya diajarkan sebagai sisipan di sekolah. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan prinsip-prinsip kesantunan berbahasa tuturan tokoh Kinan dalam novel Layangan Putus kemudian implikasinya dalam pembelajaran drama di SMA. Teori Geoffrey Leech digunakan sebagai grand teori dalam penelitian ini. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah novel Layangan Putus karya Mommy ASF. Pengumpulan data menggunakan metode simak catat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah format analisis data. Hasil penelitian menemukan pokok sederhana sebagai bahan impikasi kesantunan berbahasa diantaranya maksim kebijaksanaan diterapkan dengan ungkapan menasehati, memerintah serta menyarankan. Sementara maksim kedermawanan menggunakan ungkapan pengutaraan janji sebagai pengorbanan dan ganjaran rasa bersalah. Kemudian maksim penghargaan diterapkan dengan pujian, kata sapaan penghargaan dan prediket julukan yang baik. Maksim kesederhanaan diterapkan dengan sikap merendah dan kerelaan untuk dicaci. Maksim permufakatan diterapkan dengan kesetujuan gagasan dan secara halus mengajukan penawaran kesepakatan baru dengan lawan tutur. Maksim simpati diterapkan dengan ungkapan perasaan iba penutur. Pada kurikulum 2013 kesantunan berbahasa dapat diimplikasikan pada KD 3.19. Menganalisis isi dan kebahasaan drama yang dibaca atau ditonton. Sementara pada kurikulum Merdeka dapat melengkapi capaian pembelajaran (CP) 1. Akhlak mulia dengan menggunakan bahasa Indonesia secara santun. Kesantunan berbahasa hendaknya mulai menjadi perhatian serius di tengah isu dekadensi moral siswa saat ini. Kata Kunci: Kesantunan Berbahasa, Drama, Implikasi
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Bahasa Indonesia |
Depositing User: | ftk - |
Date Deposited: | 25 Jul 2023 07:07 |
Last Modified: | 25 Jul 2023 07:07 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/74744 |
Actions (login required)
View Item |