MUHAMMAD DAIM NU’MAN BIN ZAINUDIN, - (2023) ISTRI KETIKA IDDAH YANG DITALAK BA’IN KUBRA DALAM KEADAAN TIDAK HAMIL (Studi Komparatif Pendapat Imam Al-Syafi'i dan Imam Ahmad). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM.
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
|
Text
SKRIPSI MUHAMMAD DAIM NU’MAN BIN ZAINUDIN WATERMARK.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Muhammad Daim Nu’man (2023): Hak Istri Ketika Iddah Yang Ditalak Ba’in Kubra Dalam Keadaan Tidak Hamil (Studi Komparatif Pendapat Imam Al-Syafi’i dan Imam Ahmad) Penelitian ini dilatar belakangi perbedaan pendapat Imam al-Syafi’i dan Imam Ahmad tentang hukum Hak Istri Ketika Iddah Yang Ditalak Ba’in Kubra Dalam Keadaan Tidak Hamil. Adapun rumusan masalah yang penulis gunakan ialah Pertama, untuk mengetahui pendapat Imam al-Syafi’i dan Imam Ahmad mengenai hak istri ketika iddah yang ditalak ba’in kubra dalam keadaan tidak hamil. Kedua, Untuk mengetahui metode yang digunakan Imam al-Syafi’i dan Imam Ahmad dalam mengistinbathkan hukum mengenai hukum hak istri ketika iddah yang ditalak ba’in kubra dalam keadaan tidak hamil. Ketiga, untuk mengetahui analisa fiqih muqaranah terhadap pendapat Imam al-Syafi’i dan Imam Ahmad mengenai hak istri ketika iddah yang ditalak ba’in kubra dalam keadaan tidak hamil. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yuridis, normative hukum islam yang menggunakan kode kepustakaan (library research) yang bersifat kualitatif iaitu dengan mengklasifikasikan sesuai dengan apa yang dibahas. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber primer dan sekunder, yang mana sumber hukum primer menggunakan kitab al-Umm dari Imam al-Syafi’i dan kitab al-Mughni oleh Imam Ahmad. Berdasarkan hasil penelitian penulis, menurut Imam al-Syafi’i, istri yang ditalak ba’in kubra dalam keadaan tidak hamil maka haknya mendapatkan tempat tinggal dan tidak ada hak untuk mendapatkan nafkah dari mantan suaminya. Menurut Imam al-Syafi’i dalilnya sudah jelas bahwa Surah at-Talak ayat 1 dan ayat 6 menerangkan bahwa wajibnya tempat tinggal tanpa nafkah sedangakan menurut Imam Ahamad, istri yang ditalak ba’in kubra dalam keadaan tidak hamil maka tidak ada hak yang diperoleh keatasnya kerana hadis dari Fatimah binti Qais sudah menjadi suatu bukti bahwa istri tersebut tidak mendapatkan apa-apa, dan kalau difikir secara logika istri yang ditalak ba’in kubra sudah menjadi ajnabi (orang lain) sehingga suami tidak wajib memberikan apa-apa lagi terhadap mantan istrinya yang ditalak ba’in kubra tersebut. Hasil penelitian ini dibuat mengikut dalil dan hadis yang telah ditetapkan. Kata kunci: Imam al-Syafi’i, Imam Ahmad, Hak Istri Ketika Iddah Yang Ditalak Ba’in Kubra Dalam Keadaan Tidak Hamil
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | fasih - |
Date Deposited: | 23 Jun 2023 07:23 |
Last Modified: | 23 Jun 2023 07:23 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/72047 |
Actions (login required)
View Item |