TUTI ALAWIYAH, - (2023) ANALISIS TRADISI PERKAWINAN ORANG SUKU DUANU INDRAGIRI HILIR DI KECAMATAN TANAH MERAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (947kB)
Preview	Text SKRIPSI TUTI ALAWIYAH.pdf Download (6MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Tuti Alawiyah (2023): Analisis Tradisi Perkawinan Orang Suku Duanu Indragiri Hilir di Kecamatan Tanah Merah Dalam Perspektif Hukum Islam Penelitian ini di latarbelakangi adanya tradisi orang suku Duanu pada zaman dulu semasa masih hidup laut dengan menggunakan perahu bahwa setelah tiga hari pernikahan suami wajib membawa istrinya ke perahu yang telah disediakan oleh orang tuanya, merupakan hal yang memalukan apabila masih tinggal bersama orang tua. Tradisi ini sudah biasa mereka lakukan selama tinggal di laut. Namun setelah orang laut (suku Duanu) ini sudah menetap di darat, mereka lebih memilih tinggal bersama orang tuanya Dan pelaksanaan walimah masyarakat suku Duanu juga di nilai tidak sesuai dengan konsep walimah sesungguhnya didalam islam, mulai dari jamuan minuman yang disuguhkan dah hiburannya. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tinjauan Hukum Islam mengenai tradisi masyarakat suku Duanu mengenai penyediaan tempat tinggal tersebut dan bagaiaman tinjaun Hukum Islam mengenai pelaksanaan walimatul ursy nya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tinjauan Hukum Islam tentang tradisi tersebut dan pelaksanaan walimatul ursy nya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian dengan tahap observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah semua data berhasil dikumpulkan selanjutnya dilakukan penganalisaan kemudian diuraikan. Adapun populasi dalam penelitian adalah seluruh masyarakat suku Duanu dan masyarakat sekitarnya yang mengetahui dengan baik permasalahan ini, dan sampel dalam penelitian ini 10 pasangan suami istri dari kalangan suku Duanu, 1 tokoh adat, 1 tokoh agama,1 tokoh pemuda, 1 tokoh masyarakat (RT setempat). Adapun hasil penelitian ini diketahui bahwa tradisi pada saat orang laut (suku Duanu) masih hidup di laut akan sulit diterapkan saat mereka hidup didaratan karna keadaannya yang berbeda, kemudian setelah hidup di darat, mereka tinggal bersama orang tua karena penghasilan yang belum mencukupi untuk menyediakan tempat tinggal, di dalam islam nafkah tempat tinggal itu merupakan kewajiban suami, namun tidak di paksakan harus milik sendiri, apabila belum mencukupi dan memilih tinggal bersama orang tua juga diperbolehkan asalkan tidak ada perselisihan antar orang tua dan anaknya. Namun suami juga harus tetap berusaha untuk menyediakan tempat tinggal istri dan anak-anaknya. Kemudian mengenai pelaksanaan walimatul ursy, islam tidak melarang untuk mengadakan acara walimah, karena tujuan nya untuk memberitahukan khalayak ramai dan agar tidak menimbul kan fitnah di kemudian hari. Namun tidak boleh marayakan secara berlebih-lebihan apalagi ada kemudharatan di dalamnya. Kata Kunci: Tradisi, Walimatul Ursy, Hukum Islam

Actions (login required)

View Item