JULIA FAZIRA, - (2022) KONTEKSTUALISASI MEMBAKAR BUKHUR PADA BAKAR KEMENYAN PERSPEKTIF HADITS. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
|
Text
FILE LENGKAP KECUALI HASIL PENELITIAN (BAB IV).pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
FILE HASIL PENELITIAN (BAB IV).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
JULIA FAZIRA (2022) : KONTEKSTUALISASI MEMBAKAR BUKHUR PADA BAKAR KEMENYAN PERSPEKTIF HADITS Skripsi ini berjudul “Kontekstualisasi Membakar Bukhur Pada Bakar Kemenyan Perspektif Hadits”. Kemenyan adalah wewangian yang dibakar, bisa kayu-kayuan, bisa bunga-bungaan, bisa getah-getahan. Banyak kegunaan kemenyan diantaranya sebagai obat-obatan, kosmetik, campuran parfum supaya lebih tahan lama, pengharum ruangan, dan untuk farmasi. Kemenyan akan mengeluarkan wewangian ketika dibakar. Membakar kemenyan sering dilakukan masyarakat baik untuk pengharum ruangan maupun untuk memanggil roh atau jin, dan hukum membakar kemenyan tergantung niatnya. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini yaitu, bagaimana kualitas hadits tentang membakar kemenyan dan bagaimana pemahaman ulama terhadap membakar kemenyan. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (Library Research) bersifat kualitatif, yang menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa hadis tentang membakar kemenyan berkuaslitas shahih, karena sanadnya bersambung dan perawi dinilai tsiqah. Salah satu ulama yaitu Imam Syafi‟i berpendapat bahwa sesungguhnya disunnahkan membakar kemenyan di dekat mayyit karena terkadang ada sesuatu yang muncul maka bau kemenyan tersebut bisa mengalahkan/menghalanginya. Jadi membakar kemenyan apabila niatnya untuk melakukan sunnah Rasul maka hal tersebut sesuatu yang sangat bagus, karena Rasulullah mensunnahkan kepada kita hendaknya seorang muslim dalam keadaan harum atau wangi dan Islam mencintai keharuman dan kebersihan. Tetapi, jika niatnya bahwa asap kemenyan diyakini dengan tujuan untuk memanggil jin-jin atau makhluk halus atau pengantar sesembahan dan semacamnya, maka ini keyakinan yang salah dan bertentangan dengan hadits Nabi Saw tentang penggunaan kemenyan sebagai wewangian, yang disalah artikan pembakaran kemenyan sebagai alat ritual mistis. Keyword: Kontekstualisasi, Bukhur, Kemenyan, Perspektif Hadits.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Hadis |
Depositing User: | fushu - |
Date Deposited: | 21 Jul 2022 07:22 |
Last Modified: | 21 Jul 2022 07:22 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/61490 |
Actions (login required)
View Item |