LISA HANDAYANI, - (2022) AKAD KERJASAMA MUSAQAH KEBUN KELAPA SAWIT DITINJAU MENURUT FIQH MUAMALAH (Studi Kasus Di Desa Aer Bale Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Preview	Text GABUNGAN KECUALI BAB IV.pdf Download (6MB) | Preview
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Lisa Handayani (2022) Akad Kerjasama Musaqah Kebun Kelapa Sawit Ditinjau Menurut Fiqh Muamalah (Studi Kasus Di Desa Aer Bale Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas) Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh masyarakat Desa Aer Bale Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas yang melakukan kerjasama kebun kelapa sawit, dimana banyak pemilik kebun yang tidak mempunyai waktu untuk merawat kebunnya sehingga dikelolakan kepada orang lain. Dalam kerjasama ini semua hasil dari kebun tersebut dimiliki oleh pengelola. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana akad kerjasama musaqah kebun kelapa sawit di Desa Aer Bale Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas dan bagaimana tinjauan fiqh muamalah terhadap akad kerjasama musaqah kebun kelapa sawit di Desa Aer Bale Kecamatan Sosa Kabupaten Padang lawas. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dan pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun populasi dari penelitian ini adalah 12 orang dengan menggunakan total sampling, dimana semua populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 12 orang, 6 orang pemilik kebun dan 6 orang pengelola. Selanjutnya data yang ada dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif yaitu menguraikan dan mengambarkan mengenai pokok permasalahan yang ada, sehingga penguraian tersebut dapat diambil kesimpulannya. Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa akad kerjasama musaqah yang dilakukan masyarakat Desa Aer Bale dilakukan secara lisan berdasarkan kebiasaan yang berlaku sejak tahun 2017. Pemilik kebun menyerahkan kebunnya kepada pengelola untuk dirawat selama jangka waktu tertentu atas kesepakatan bersama. Kemudian semua hasil dari kebun tersebut dimiliki oleh pengelola, pemilik hanya memperoleh manfaat dari perawatan kebun miliknya dan kerjasama ini telah merugikan dua orang pemilik kebun karena ada pengelola yang tidak amanah terhadap perawatan kebun tersebut, sementara di awal akad sudah disepakati bahwa kebun tersebut harus dirawat dengan baik oleh pengelola sampai jangka waktu kerjasama berakhir. Tinjauan Fiqh Muamalah terhadap akad musaqah yang dilakukan masyarakat Desa Aer Bale belum sesuai dengan rukun dan syarat musaqah menurut hukum Islam, karena pemilik kebun dan pengelola melakukan kesepakatan dengan menentukan bahwa seluruh buah atau hasil kebun adalah milik salah satu dari mereka berdua yaitu untuk pengelola sementara pemilik kebun hanya memperoleh manfaat dari perawatan kebun miliknya sehingga merugikan dua orang pemilik kebun dan akad tersebut menjadi fasid/batal walaupun berdasarkan kesepakatan bersama. Namun untuk empat pemilik kebun yang tidak mengalami kerugian, akad yang dilakukan adalah sah dan tidak menyalahi hukum Islam karena telah disepakati kedua belah pihak. Kemudian perjanjian yang tidak dipenuhi oleh pengelola untuk merawat kebun dengan baik sampai masa kerjasama selesai dipandang sebagai sebuah dosa besar yang dapat mengundang kebencian dan amarah dari Allah Swt karena Allah Swt menyeru hambanya untuk memenuhi segala bentuk perjanjian dan kewajiban. Kata Kunci : Fiqih Muamalah, Musaqah Kebun Kelapa Sawit, Desa Aer Bale

Actions (login required)

View Item