SABRIANTO, - (2022) KRITIK MOHD. NATSIR (1908-1993) TERHADAP SEKULARISME DALAM DISKURSUS HUBUNGAN AGAMA DENGAN NEGARA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
|
Text
BAB I- BAB V.pdf Download (935kB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (437kB) |
Abstract
Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa negara dan agama yang menjadi objek kajian memiliki berbagai pandangan dari berbaagai tokoh. Terdapat perdebatan yang terjadi dalam mendudukan persoalan agama dengan negara. Dalam pandangan nasionalis Islam, agama dan negara merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Agama tidak menghendaki adanya sekularisasi. Sedangakan dalam kacamata nasionalis sekular, agama hendaknya diatur sendiri oleh penganutnya tanpa capur tangan dari negara. Artinya agama dengan negara mesti dipisahkan. Natsir, dengan segudang pengalaman dan pengetahuan memandang bahwa wacana dari kaum nasionalis tersebut mengarah kepada pensekuleran. Baginya, sekular merupakan paham yang sangat berbahaya dalam kehidupan bernegara. Dalam sidang resmi Majelis Konstituante, kritik atas bahaya sekular dipaparkan. Penelitian ini menerapkan Library Reseach, artinya penelitian yang dilakukan ini berbasis pada literatur. Data primer sekaligus dijadikan objek pada penelitian ini ialah Islam Sebagai Dasar Negara. Tokoh yang diteliti adalah Mohammad Natsir (1908-1993) yang difokuskan pada bagaimana memahami konsep hubungan antara agama dengan negara serta bagaimana kritik beliau terhadap sekularisme yang dianggapnya sangat berbahaya jika diterapkan di Indonesia. Beliau merupakan tokoh yang berhasil mengkonsep suatu negara kesatuan dan diakui sebagai salah satu tokoh yang sangat berpengaruh bagi Indonesia khususnya pada saat taraf negara belum stabil dan masih terpecah menjadi beberapa bagian. Dengan terlebih dahulu mengemukakan biografi Natsir, tulisan ini selanjutnya berusaha menjawab pertanyaan penelitian yakni bagaimana konsep hubungan agama dengan negara serta bagaimana kritik terhadap sekularisme. Hasil penelitian menunjukan bahwa sesuai dengan sintesa Natsir tentang agama dan negara, menurutnya hanya melalui persatauan agama dengan negaralah kehidupan yang terarah dapat ditransmisikan. Agama (Islam) datang dengan membawa beberapa aturan-aturan tertentu yang tujuanya untuk mengatur negara, agar negara menjadi kuat serta subur dan mampu untuk menjadi wasilah yang sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan hidup manusia yang terhimpun di dalam negara. Sehingga kejayaan untuk hidup pribadi dan kejayaan hidup bermasyarakat dapat terwujud.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Aqidah dan Filsafat |
Depositing User: | fushu - |
Date Deposited: | 03 Feb 2022 04:11 |
Last Modified: | 03 Feb 2022 04:11 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/59024 |
Actions (login required)
View Item |