RILLO JAUHARI QOLBI, - (2022) STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN MIKRO BERMASALAH PADA MASA PENDEMI COVID-19 DI BSI EX LEGACY BRI SYARIAH KCP KUANSING. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

	Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (735kB)
Preview	Text SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Download (5MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang ditempuh oleh BSI Ex Legacy BRI Syariah KCP Kuansing dalam menangani pembiayaan mikro bermasalah pada masa pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 yang berdampak hampir disemua bidang, terutama bidang perekonomian. Dampak perekonomian yang terjadi seperti banyak pekerja, buruh terkena PHK dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang usahanya jatuh selama Pandemi Covid-19. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa yang mempengaruhi penanganan pembiayaan mikro bermasalah pada masa pandemi covid-19 di BSI Ex Legacy BRI Syariah KCP Kuansing dan bagaimana Strategi penanganan pembiayaan mikro bermasalah pada masa pandemi covid-19 di BSI Ex Legacy BRI Syariah KCP Kuansing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan mikro bermasalah dan strategi penanganan pembiayaan mikro bermasalah pada masa pandemic covid-19 di BSI Ex Legacy BRI Syariah KCP Kuansing. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode angket, wawancara, observasi, dokumentasi dan study pustaka. Teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis deskriptif kualititatif dengan menggunakan pendekatan Analisis SWOT yaitu analisis untuk menentukan strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembiayaan bermasalah pada masa pandemi Covid-19 disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal yang sangat berpengaruh adalah peraturan OJK tentang pemberian restrukturisasi pembiayaan, dan salah satu faktor eksternalnya adalah usaha nasabah mengalami kegagalan. Sehingga dengan faktor-faktor tersebut, pihak bank mengantisipasi dengan langkah-langkah yang dianggap tepat sebagai suatu strategi untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah. Pada masa pandemi Covid-19 pihak bank berhasil menurunkan pembiayaan bermasalah atau tingkat pembiayaan bermasalah (NPF) dari 5,10% menjadi 0,86% dengan menggunakan strategi yang lunak (Soft Strategy) maupun dengan strategi yang tegas (Hard Strategy), adalah dengan melakukan penagihan intensif, menggunakan SP 1, 2, 3, dan restrukturisasi Covid-19. Kata kunci : Stategi, Pembiayaan bermasalah, Pandemi Covid-19.

Actions (login required)

View Item