FRANSISCA WULANDARY, - (2021) KECERNAAN IN VITRO BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK SERTA FERMENTABILITAS RUMEN WAFER BERBAHAN TEPUNG DAUN INDIGOFERA (Indigofera sp) DAN SILASE DAUN PEPAYA (Carica papaya) DENGAN KOMPOSISI BERBEDA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
|
Text
FILE LENGKAP KECUALI HASIL PENELITIAN (BAB IV).pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
FILE HASIL PENELITIAN (BAB IV).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (345kB) |
Abstract
FRANSISCA WULANDARY (2021) : KECERNAAN IN VITRO BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK SERTA FERMENTABILITAS RUMEN WAFER BERBAHAN TEPUNG DAUN INDIGOFERA (Indigofera sp) DAN SILASE DAUN PEPAYA (Carica papaya) DENGAN KOMPOSISI BERBEDA Daun pepaya (Carica papaya) memiliki kandungan PK 29,90% yang tidak berbeda jauh dari indigofera (PK 28,12%). Hal ini menjadikan daun pepaya memiliki potensi sebagai pakan alternatif yang baik untuk ternak ruminansia, akan tetapi, daun pepaya mengandung antinutrisi berupa tanin. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu untuk mengurangi kadar tanin dalam daun pepaya. Salah satunya adalah dengan teknik silase. Pengujian kecernaan dapat dilakukan dengan teknik in vitro atau melalui rumen buatan. Residu dari hasil in vitro digunakan untuk menentukan nilai kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik, sedangkan supernatannya digunakan untuk menentukan nilai fermentabilitas rumen seperti pH, NH3 dan VFA. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO) dan fermentabilitas rumen (pH, NH3, dan VFA) wafer berbahan tepung indigofera dan silase daun pepaya dengan komposisi berbeda secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan terdiri dari T1: 0% silase daun pepaya + 30% tepung indigofera + 42,7% dedak padi + 26,8% tepung jagung + 0,5% mineral, T2: 2% silase daun pepaya + 28% tepung indigofera + 42,7% dedak padi + 26,8% tepung jagung + 0,5% mineral, T3: 4% silase daun pepaya + 26% tepung indigofera + 42,7% dedak padi + 26,8% tepung jagung + 0,5% mineral, dan T4: 6% silase daun pepaya + 24% tepung indigofera + 42,7% dedak padi + 26,8% tepung jagung + 0,5% mineral. Parameter yang diukur meliputi kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO), serta fermentabilitas rumen (pH, konsentrasi NH3, dan produksi VFA) secara in vitro. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan silase daun pepaya hingga taraf 6% dalam wafer ransum komplit berpengaruh nyata (P<0,05) menurunkan kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik, namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pH rumen, konsentrasi NH3, dan produksi VFA. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan silase daun pepaya hingga taraf 6% menurunkan nilai kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO), namun mampu mempertahankan nilai pH, NH3 dan VFA secara in vitro. Kata kunci: Daun pepaya, fermentabilitas rumen, indigofera, kecernaan, silase, wafer
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Pertanian dan Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | fapertapet - |
Date Deposited: | 20 Jan 2022 03:46 |
Last Modified: | 20 Jan 2022 03:46 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/57962 |
Actions (login required)
View Item |