Rizal, - (2021) CACAT BADAN SEBAGAI ALASAN SUAMI BERPOLIGAMI DITINJAU MENURUT HUKUM ISLAM (Studi Pasal 4 Undang-undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974). Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
TESIS RIZAL OK.pdf Download (4MB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
BAB IV OK .pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (460kB) |
Abstract
ABSTRAK Rizal : Cacat badan sebagai alasan suami berpoligami ditinjau menurut hukum Islam (studi pasal 4 undang-undang perkawinan nomor 1 tahun 1974) Penelitian ini berangkat dari permasalahan poligami yang masih menjadi kontroversi dikalangan umat Islam. Di negara Indonesia ketentuan poligami diatur secara ketat dengan prosedur mengajukan izin ke Pengadilan dengan memenuhi syarat alternatif dan syarat komulatif, Salah satu prosedur poligami yang merupakan syarat alternatif adalah istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan seperti yang diatur dalam pasal 4 UUP No.. 1 Tahun 1974, sementara dalam hukum Islam tidak menyebutkan bahwa cacat badan menjadi alasan suami berpoligami. Dari permasalahan di atas tesis ini berisikian analisis hukum Islam terkhusus dalam persoalan “Cacat badan sebagai alasan suami berpoligami ditinjau menurut hukum Islam (studi pasal 4 Undang-Undang Perkawinan No. 1 tahun 1974)”. Rumusan masalah tesis ini adalah: (1) batasan cacat badan dalam pandangan Undang-Undang Perkawinan dan hukum Islam. (2) Bagaimana ketentuan pasal 4 UUP No. 1 tahun 1974 yang membolehkan suami berpoligami. (3) bagaimana ketentuan pasal 4 UUP No. 1 Tahun 1974 menurut hukum Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena pendekatan ini digunakan untuk menelusuri tentang cacat badan pada istri yang menjadi syarat alternatif bagi suami yang ingin berpoligami, yang dianalisan berdasarkan hukum Islam, Penelitian ini adalah penelitian literatur, jadi Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pustaka (Library Research). Hasil dari penelitian ini penulis menyimpulkan . Ketentuan hukum poligami di Indonesia merupakan hukum baru yang belum ada sebelumnya dalam fikih Islam, sehingga membuka lapangan ijtihad yang berlandaskan kepada maqāshid al-syāri’ah yaitu untuk kemaslahatan manusia. Ketentuan yang menjadi alasan suami berpoligami seperti istri mendapat cacat badan dan penyakit yang tidak dapat disembuhkan belum ditemukan dalam kajian fikih, akan tetapi yang berkaitan dengan cacat atau ‘Aib dalam hukum Islam pada pasangan suami istri bisa menyebabkan hak khiyar antara mempertahankan ataupun fasakh dengan beberapa batasan dan ketentuan. Adapun alasan untuk poligami karena istri cacat badan bisa dijadikan pilihan dari pada harus bercerai, dengan tetap mengacu kepada kemaslahatan dan untuk menghindari kemudharatan.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 > Hukum Keluarga |
Depositing User: | pps - |
Date Deposited: | 15 Feb 2021 06:40 |
Last Modified: | 15 Feb 2021 06:40 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/42490 |
Actions (login required)
View Item |