Astuti (2014) PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL UNTUK MENCEGAH SISWA PUTUS SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH 1 PEKANBARU. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
FM.pdf Download (159kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (33kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (145kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (23kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (396kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (14kB) | Preview |
|
|
Text
EM.pdf Download (8kB) | Preview |
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk pelaksanaan layanan konseling individual untuk mencegah siswa putus sekolah di SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan layanan konseling individual untuk mencegah siswa putus sekolah di SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan persentase. Dengan informan utama sebanyak 2 orang guru pembimbing. Untuk mengumpulkan data digunakan teknik wawancara dan observasi. Setelah data terkumpul, data tersebut dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan persentase. Subjek penelitian adalah guru pembimbing dan objek penelitian adalah pelaksanaan layanan konseling individual untuk mencegah siswa putus sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan layanan konseling individual untuk mencegah siswa putus sekolah di SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru dikatakan kurang maksimal sebesar 48,6%. Setelah diolah mengunakan rumus, maka dapat digolongkan bahwa pelaksanaan layanan konseling individual untuk mencegah siswa putus sekolah di SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru tergolong “kurang maksimal” karena berada pada interpretasi skor 41-60%. Sebab dari hasil wawancara terhadap guru pembimbing dalam proses layanan konseling individual yaitu: (1) Guru pembimbing telah memegang asas kerahasiaan dalam pelaksanaan layanan konseling individual. (2) Guru pembimbing belum memperhatikan tahapan-tahapan pada proses konseling terutama pada tahap memulai hubungan konseling. (3) Guru pembimbing jarang melakukan tahap penilaian. Sedangkan faktor yang mempengaruhi strategi guru pembimbing dalam memberikan layanan konseling individual untuk mencegah siswa putus sekolah di Sekolah Muhammadiyah 1 Pekanbaru yaitu : (a)tidak semua guru pembimbing berlatar belakang pendidikan dari jurusan bimbingan konseling sehingga kurang mencerminkan konseling sebagaimana mestinya melainkan pragmatis. (b) Kerjasama yang diciptakan oleh guru pembimbing dengan guru bidang studi, wali kelas, kepala sekolah dan orang tua sudah berjalan dengan baik. (c) Sarana yang digunakan untuk melaksanakan layanan konseling individual belum memadai. (d) Guru pembimbing kurang maksimal dalam menyelesaikan masalah siswa karena waktu yang tersedia sangat terbatas.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 370 Pendidikan > 373 Pendidikan Tingkat Sekolah Lanjutan > 373.238 Sekolah Menengah Atas, SMA |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Manajemen Pendidikan Islam |
Depositing User: | Mutiara Jannati |
Date Deposited: | 03 May 2016 17:53 |
Last Modified: | 03 May 2016 17:53 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/4244 |
Actions (login required)
View Item |