Harliza, - (2020) WALI MUJBIR DALAM PERKAWINAN BAGI GADIS DAN JANDA (BALIGH) MENURUT PEMIKIRAN IMAM ABU HANIFAH. Thesis thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
Text
GABUNGAN.pdf Download (15MB) |
|
Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (619kB) |
Abstract
ABSTRAK Harliza: (2019): Wali Mujbir dalam Perkawinan Bagi Gadis dan Janda (Baligh) Menurut Pemikiran Imam Abu Hanifah” Program Studi Hukum Keluarga (Ahwal Syakhsiyyah) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau. Dalam Penulisan Tesis ini yang menjadi permasalahan adalah wali mujbir dalam perkawinan bagi gadis dan janda (baligh) menurut pemikiran Imam Abu Hanifah. yang menjadi rumusan masalahnya adalah, bagaimana metode istinbath hukum Imam Abu Hanifah dalam penetapan tidak wajibnya wali mujbir dalam perkawinan bagi gadis dan janda (baligh) dan bagaimana tinjauan maqashid al- Syari’ah tentang tidak wajibnya wali mujbir dalam perkawinan bagi gadis dan janda (baligh) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana metode istinbath hukum Imam Abu Hanifah dalam penetapan tidak wajibnya wali mujbir dalam perkawinan bagi gadis dan janda (baligh) dan untuk mengetahui bagaimana tinjauan maqashid al-Syari’ah tentang tidak wajibnya wali mujbir dalam perkawinan bagi gadis dan janda (baligh). Adapun kegunaan dari penelitian ini selain dari syarat memperoleh gelar Magister Hukum Islam juga sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan program studi Penulis tekuni dan sebagai tambahan refrensi pustaka UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU serta sebagai sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian literatur atau penelitian pustaka (library reseach). Artinya penelitian ini didasarkan pada yang tertulis berasal dari kitab, buku jurnal dan sumber-sumber data tertulis lainnya yang berguna dan mendukung penelitian ini. Penelusuran data ini dilakukan terhadap kitab-kitab klasik dan modern serta buku-buku yang berhubungan dengan konsep wali mujbir. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah kitab karya Imam Abu Hanifah dan muridnya dalam kitabnya al-Mabsûth, as-Shana’i dan Fath al- Qadir. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis isi (content analysis) agar diperoleh pemahaman yang akurat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode istinbath yang digunakan oleh Imam Abu Hanifah tentang penetapan hukum tidak wajibnya wali mujbir dalam perkawinan bagi gadis dan janda (baligh) adalah menggunakan dalil al-Qur’an dengan pendekatan bil-ra’yi atau analogi kemudian sunnah dengan pendekatan bil-ma’tsur yaitu penjelasan hadis dengan hadis, selanjutnya tinjauan maqashid al-Syari’ah terhadap pendapat Imam Abu Hanifah tentang wali mujbir atau hak ijbar seorang wali hanya diperuntukkan bagi perempuan yang belum baligh, tidak waras dan mempunyai keterbelakangan mental (idiot) karena perbuatan mereka belum cakap hukum, maka dalam hal ini kedudukan wali digolongkan kepada maslahah dharuriyah wajib ada demi menjaga kemaslahatan orang yang berada dibawah perwaliannya. Namun jika perempuan tersebut sudah baligh kedudukan wali hanya sebagai penyempurna atau disebut dengan maslahah hajiyyat akan tetapi harus ada terlebih dahulu persetujuan dari seorang wali.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.5 Etika Islam, Praktik Keagamaan > 297.577 Perkawinan Menurut Islam, Pernikahan Menurut Islam, Munakahat 000 Karya Umum |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 > Hukum Keluarga |
Depositing User: | pps - |
Date Deposited: | 18 May 2020 10:58 |
Last Modified: | 18 May 2020 10:58 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/26670 |
Actions (login required)
View Item |