Zul Efendi (2013) THAWᾹB DAN 'IQᾹB DALAM PERSPEKTIF MAHMUD YUNUS : KAJIAN TERHADAP BUKU AL- TARBIYYAH WA AL- TA’LIM. Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
2013_201356PAI.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Thawãb dan ‘iqãb berarti ganjaran dan hukuman. Dalam penerapan keduanya ada syarat dan aturan. Sedangkan terjadinya kekeliruan akan dapat merusak kepribadian anak didik. Maka hal inilah yang mendorong penulis untuk mengkaji tentang Thawãb dan ‘Iqᾶb dalam Prespektif Mahmud Yunus: Kajian Terhadap Buku Al- Tarbiyyah wa- al Ta’lim Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana konsep Thawᾶb dan ‘Iqᾶb dalam perspektif Mahmud Yunus dan relevansi keduanya terhadap pendidikan dewasa ini. Jenis penelitian ini adalah study pustaka, dengan menggunakan content analisis. Sumber data terdiri dari data primer berasal dari buku karangan Mahmud Yunus sendiri dan data sekunder berasal dari karya – karya orang lain yang berkaitan dengan pembahasan tersebut. Dari hasil penelitian dapatlah dikemukakan bahwa thawãb merupakan pemberian imbalan setimpal ( مكافأة المحسمین ) kepada anak didik yang sifat menyenangkan. Pemberiannya dilakukan secara ma’nawi ( الثواب المعنوى ), yaitu verbal dan nonverbal. Kemudian secara materi ( الثواب المادیة ), yaitu berupa benda, seperti hadiah dan tanda jasa. Adapun ‘iqab adalah menjatuhkan sanksi dengan sikap dan tindakan terhadap kesalahan atau penyimpangan perilaku anak didik. Pemberiannya dilakukan secara bertahap dan diutamakan yang paling ringan, yaitu: (1) Dengan pandangan yang tidak menyenangkan dan memberikan nasehat 2) Melakukan penahanan 3) Memberikan tugas tambahan 4) Memberikan peringatan keras 5) Melarang dari perbuatan yang menyenangkan. 6) Memberikan hukuman fisik sesuai syarat dan aturan, dan 7) Pengusiran. Keberadaan thawᾶb dan ‘iqᾶb dalam pandangan Mahmud Yunus masih relevan dengan pemikiran tokoh pendidikan dewasa ini. Hal ini didasari oleh pandangan Mamud Yunus dan para tokoh lainnya, bahwa dalam penerapannya dilakukan oleh seorang pendidik yang memiliki sifat- sifat terpuji. Pemberiannya dilakukan secara adil dan bijaksana, objektif, seimbang serta sebagai sarana motivasi dalam menumbuhkan kreativitas anak didik untuk meraih tujuan pendidikan. Kemudian konsep ‘iqãb dalam pandangan Mahmud Yunus sangatlah relevan dengan Undang-Undang Perlindungan Anak yang berlaku saat ini. Disebabkan konsep Mahmud tentang hukuman memiliki tahapan sesuai aturan dan aspeknya tidaklah dilakukan dengan kekerasan atau secara spontanitas. Di dalamnya juga diatur agar tindakan pendidik terarah sehingga wibawanya terjaga. Bagi anak didik adalah terlindungnya fisik dan fsikis dari tindakan yang membahayakan. Kemudian dengan konsep tersebut dapat menumbuhkan kerjasama yang baik antara guru dengan orang tua murid serta pemerintah dalam mengantisipasi terjadinya penyimpangan perilaku pada anak didik.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 370 Pendidikan |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 |
Depositing User: | Surya Elhadi |
Date Deposited: | 27 Apr 2016 05:45 |
Last Modified: | 09 Sep 2016 07:57 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/2549 |
Actions (login required)
View Item |