Zamri (2017) Kedudukan dan Akibat Hukum Ta’lik Talak Dalam Pernikahan (Studi Komparasi Kompilasi Hukum Islam dan Pendapat Ibnu Hazm ). Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

	Text 1. 201771HK-S2COVER.pdf Download (262kB)
	Text 2. 201771HK-S2PENGESAHAN.pdf Download (290kB)
	Text 3. 201771HK-S2ABSTRAK.pdf Download (323kB)
	Text 4. 201771HK-S2KATA PENGANTAR.pdf Download (285kB)
	Text 5. 201771HK-S2DAFTAR ISI.pdf Download (275kB)
	Text 6. 201771HK-S2BAB I Revisi.pdf Download (336kB)
	Text 7. 201771HK-S2BAB II Revisi.pdf Download (831kB)
	Text 8. 201771HK-S2BAB III Revisi.pdf Download (276kB)
	Text 9. 201771HK-S2BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (430kB)
	Text 10. 201771HK-S2BAB V Revisi.pdf Download (275kB)
	Text 11. 201771HK-S2DAFTAR KEPUSTAKAAN.pdf Download (300kB)

Abstract

Jumhur ulama berpendapat bahwa apabila seseorang telah men-ta’lik-kan talaknya yang dalam wewenangnya dan telah terpenuhi syarat-syaratnya sesuai dengan yang dikehendaki oleh mereka masing-masing, maka ta’lik itu dianggap sah untuk semua bentuk ta’lik, baik ta’lik itu mengandung sumpah (qasami ) atau mengandung syarat biasa, walaupun orang yang men-taklik-kan talaknya itu tidak menjatuhkan talaknya pada saat orang itu mengucapkannya. Bagaimana dengan pandangan Ibnu Hazm sebagai ulama zhahiri dan Kompilasi Hukum Islam (KHI ) yang berlaku di Indonesia? Dua hal inilah yang menjadi latar belakang sekaligus permaslahan yang akan dibahas dalam penelitian ini.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mentelaah sekaligus mengkomparasi KHI dan Ibnu Hazm terkait kedudukan dan akibat hukum ta’lik talak dalam pernikahan. Jenis penelitian ini bersifat kepustakaan (library research ), yang menggunakan sumber-sumber kepustakaan untuk membahas masalah-masalah yang telah dirumuskan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif. Penelitian ini bersifat deskriptif, analitif, dan komparatif. Pengumpulkan data dalam penelitian ini melalui beberapa tahap, yaitu; pertama, studi kepustakaan atau observasi literatur. Metode ini dipergunakan untuk meneliti literatur atau tulisan-tulisan yang ada hubungannya dengan pokok permasalahan yang dibahas. Kedua, literatur-literatur yang ada diklasifikasikan sesuai dengan hubungannya dengan penelitian. Ketiga, setelah itu dilakukan penelaahan yakni dengan cara membaca, mempelajari, atau mengkaji literaturliteratur yang mengemukakan masalah-masalah yang berkaitan dengan penelitian. Sumber utama dalam penelitian ini adalah: Kompilasi Hukum Islam (KHI ) dan kitab al-Muhalla karya Ibnu Hazm. Sedangkan data sekunder, yaitu bukubuku yang memiliki korelasi dan relevansi dengan judul penelitian. Hasil penelitian ini adalah: pertama, mengucapkan ta’lik talak bukanlah merupakan kewajiban, akan tetapi sekali ta’lik talak sudah diperjanjikan tidak dapat dicabut kembali. Ta’lik talak secara substansial dalam KHI dapat dilihat dari dua segi, yakni sebagai perjanjian perkawinan dan sebagai alasan perceraian. KHI mengatur bahwa perceraian tidak secara otomatis terjadi jika syarat yang ada dalam ta’lik talak dipenuhi, tetapi masih digantungkan pada pengaduan yang diajukan oleh istri kepada pengadilan agama. Kedua, menurut Ibn Hazm, segala bentuk talak yang di-ta’lik-kan (digantungkan ), baik berupa syarat (syarthiy ), maupun sumpah (qasamiy ), khususnya yang digantungkan dengan masa yang akan datang tidak mengakibatkan akibat hukum apapun atau dihukumi lagha (sia- sia ) dan tidak ada talak kecuali seperti apa yang diperintahkan Allah dengan perantara Rasul-Nya. Ibnu Hazm berpendapat bahwa talak yang dipandang sah adalah, qashdu (menyengaja ) untuk menjatuhkan talak, dan di luar itu semua dianggap tidak sah

Actions (login required)

View Item