Intan Kemala and Musfialdy (2014) Penggunaan Idiom-Idiom Lokal Gubernur Riau Selama Kampanye Pemilihan Gubernur Riau 2013 (Perspektif Kearifan Lokal). MEMBACA GAYA KOMUNKASI PEMIMPIN KITA. ISSN 978-602-18666-9-6
Text
Penggunaan Idiom.doc Download (96kB) |
Abstract
Kampanye Pilgubri 2013 yang lalu diikuti oleh 5 pasang Calon Gubernur, diantaranya adalah Annas Maamun yang berpasangan dengan Arsyadjuliandi Rachman. Pasangan Annas Maamun dan Arsyadjuliandi Rachman lolos pada putaran kedua. Selama masa kampanye berlangsung Annas melakukan orasi yang sering menggunakan idiom-idiom lokal. Sehingga membuat pihak lain yang menyaksikan atau pun mendengarkan penggunaan idiom-idiom lokal pada saat itu, memberikan kesan lucu dan ramah. Tak terkecuali ketika dilakukan debat kandidat Cagub yang di selenggarakan oleh salah satu televisi swasta, Annas juga selalu menggunakan berbagai idiom-idiom lokal. Sehingga debat yang biasanya berlangsung formal dan serius, menjadi santai dan sesekali terdengar tawa yang dikarenakan tanggapan dari Annas. Salah satu penggunaan idiom lokal oleh Annas ialah penggunaan kata iya menjadi iyo ndak. Hal ini lah yang kemudian memunculkan pertanyaan mengenai bagaimana penggunaan idiom-idiom lokal oleh cagub Annas Maamun selama masa kampanye Pilgubri? Serta, bagaimana kaitannya dengan elektabilitas Annas selama kampanye Pilgubri? penelitian ini bermaksud menggunakan desain kualitatif. Penelitian kualitatif dipilih dengan tujuan dapat lebih memahami dari penyelidikan yang mendalam terhadap fokus permasalahan yang diamati, dengan peneliti melibatkan diri dalam aktivitas masyarakat. Penelitian kualitatif (qualitative research) menurut Strauss and Carbin (dalam Sukidin, 2002:1) adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang iidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara kuantifikasi lainnya. Penelitian kulitatif dapat digunakan untuk meneliti kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, pergerakan-pergera kan sosial, atau hubungan kekerabatan. Hasil penelitian ini ialah bahwa dengan penggunaan idiom-idiom lokal oleh Annas selama masa kampanye menjadi salah satu faktor terpilihnya Annas menjadi Gubernur Riau. Pengunaan berbagai idiom lokal tersebut merupakan pendekatan kearifan lokal. Dalam kenyataannya pengunaan idiom lokal tersebut bukanlah suatu kesengajaan, namun karena kebiasaan dan kebudayaan. Kemudian mempengaruhi imej Annas dimata kontituennya, yakni sebagai calon Guberbur yang ramah dan merakyat. Kata kunci: Idiom, Kearifan Lokal, Kampanye
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 302 Interaksi Sosial, Hubungan Antarpersonal > 302.2 Komunikasi |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Surya Elhadi |
Date Deposited: | 14 Dec 2016 05:14 |
Last Modified: | 14 Dec 2016 05:27 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/9703 |
Actions (login required)
View Item |