Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

ANALISIS PENDAPAT MAZHAB HANAFI TENTANG THALAK PAKSA

Irwanto (2012) ANALISIS PENDAPAT MAZHAB HANAFI TENTANG THALAK PAKSA. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
2012_2012287AH.pdf

Download (730kB) | Preview

Abstract

Skripsi yang berjudul “Analisis Pendapat Mazhab Hanafi Tentang Talak Paksa”, ditulis berdasarkan latar belakang pemikiran ulama, Jumhur ulama mengatakan bahwa talak orang yang dipaksa hukumnya tidak sah (tidak jatuh), namun Abu Hanifah dan para pengikutnya mengatakan bahwa talak orang yang dipaksa hukumnya sah (jatuh), Dengan demikian dalam skripsi ini penulis menelusuri dan menganalisa bagaimana konsep talak paksa menurut Mazhab Hanafi, dan metode Istinbath hukumnya dalam menetapkan hukum jatuhnya talak paksa. Penelitian ini berbentuk penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan kitab al-Mabsuth karya Syamsudin Abu Bakar Bin Muhammad Abi Sahl as-Sarkhasi, Fath al-Qadir karya al-Imam Kamaluddin Muhammad Ibn ‘Abd al-Wahid Ibn ‘Abd al-Hamid al-Sairasiy yang terkenal dengan nama Ibn al- Hamam al-Hanafiy al-Sakandari al-Siwasi, al-‘Inayah Syarhu al-Hidayah dan kitab Jawahir al-Nayrah oleh Abu Bakar Ibnu Ali al-Hadad sebagai rujukan primer, Sedangkan bahan sekunder dalam tulisan ini adalah sejumlah literatur yang ada dalam kaitan dengan penelitian ini. Metode analisa data yang digunakan adalah metode deskriptik analitik, Induktif dan deduktif. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah, Imam Abu Hanifah dan para pengikutnya mengatakan bahwa talak orang yang di paksa hukumnya sah, Sebab di sini ia menghadapi dua pilihan buruk, dan ternyata ia memilih yang lebih ringan, Hal ini menunjukkan adanya kesengajaan dan merupakan pilihannya sendiri. Meskipun ia tidak rela dengan vonis ini, namun hal itu tidak mengurangi keabsahannya, ia seperti mengucapkan talak dengan bercanda. Metode istinbath hukum yang digunakannya adalah berdasarkan al-Qur’an, Hadits, dan Qiyas. Imam Abu Hanifah menqiyaskan talak orang yang dipaksa dengan talak orang yang bercanda karena memiliki illat yang sama yakni, sadar, sengaja dalam ucapan dan perbuatan dan kehendak sendiri. Jumhur ulama mengatakan bahwa talak orang yang dipaksa hukumnya tidak sah, karena Allah SWT telah menggugurkan kekufuran kepada orang yang dipaksa kafir, dosa kafir itu adalah dosa yang sangat besar disisi Allah SWT. Jumhur ulama berpendapat apabila yang dosa besar digugurkan maka dosa yang kecil gugur pula dengan sendirinya. Adapun dalil yang menjadi argumentasi mereka adalah : firman Allah SWT dalam Q.S An-Nahl (16) : 102, hadits Nabi SAW dari Ibnu Abbas yang di riwayatkan oleh Ibnu Majah, hadits Nabi SAW dari ‘Aisyah yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Riwayat dari Tsabit bin al-Ahnaf, Sebuah khabar shahih dari Umar ra.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.5 Etika Islam, Praktik Keagamaan > 297.577 Perkawinan Menurut Islam, Pernikahan Menurut Islam, Munakahat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah)
Depositing User: eva sartika
Date Deposited: 09 Dec 2016 08:36
Last Modified: 09 Dec 2016 08:36
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/9628

Actions (login required)

View Item View Item