Sri Murni (2012) PENETAPAN MAHAR DALAM PERKAWINAN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP MASYARAKAT DESA BATURIJAL HULU MENURUT TINJAUAN HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
2012_201296AH.pdf Download (523kB) | Preview |
Abstract
Mahar ialah pemberian wajib yang diberikan dan dinyatakan oleh calon suami kepada calon isterinya di dalam sighat akad nikah yang merupakan tanda persetujuan dan kerelaan dari mereka untuk hudup sebagai suami isteri. Sedangkan hukum mahar para ulama sepakat bahwa mahar termasuk salah satu syarat sahnya pernikahan dan tidak boleh mengadakan persetujuan untuk meninggalkannya. Dalam hal besarnya kadar mahar tidak ada ketentuan dalam al-Qur’an dan Sunnah, namun Rasulullah menganjurkan kepada umatnya untuk memudahkan maskawin. Adapun permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana penetapan mahar dalam perkawinan di desa Baturijal Hulu, bagaimana dampaknya terhadap masyarakat di desa Baturijal Hulu dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap penetapan mahar dalam perkawinan di desa Baturijal Hulu Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penetapan mahar dalam perkawinan di desa Baturijal Hulu, untuk mengetahui implikasi (dampak) terhadap masyarakat desa Baturijal Hulu dan untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap penetapan mahar dalam perkawinan di desa tersebut. Penelitian ini bersifat penelitian lapangan, yang mengambil lokasi di desa Baturijal Hulu. Metode dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan angket. Subyek penelitian ini adalah masyarakat yang pernah melakukan perkawinan dan tokoh masyarakat di desa Baturijal Hulu Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu. Obyek penelitian ini adalah penetapan mahar dalam perkawinan serta implikasinya terhadap masyarakat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang ada di desa Baturijal Hulu Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu yang pernah melangsungkan perkawinan dari tahun 2009 sampai awal tahun 2012 yang jumlahnya sebanyak 254 orang, sedangkan yang menjadi sampelnya adalah 10 % dari jumlah populasi tersebut yaitu 30 orang dari masyarakat yang pernah melakukan perkawinan dengan tekhnik Purposive Sampling. Setelah terkumpul, maka penulis menganalisis data melalui analisa kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode deduktif, induktif dan deskriptif analitif. Masyarakat desa Baturijal Hulu Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu dalam menetapkan mahar berdasarkan pada tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi, semakin tinggi tingkat pendidikan si wanita semakin besar pula mahar yang dimintai dalam perkawinannya kelak. Begitu juga dengan keluarga yang tingkat ekonomi menengah ke atas, mereka juga meminta mahar yang tinggi. Sedangkan masyarakat yang ekonominya kurang mampu mereka hanya meminta mahar sekedarnya saja yaitu seperti seperangkat alat sholat, dengan adanya penetapan dalam masalah mahar tersebut banyak masyarakat yang terbebani dan merasa sulit dikarenakan tingginya mahar, sehingga banyak yang tidak bisa memenuhi persyaratan tersebut. Penetapan mahar tersebut mempunyai dampak negatif dan positif terhadap masyarakat, karena besarnya kadar mahar yang ditentukan. Penetapan mahar di desa Baturijal Hulu bertentangan dengan hukum Islam, karena menurut Islam mahar yang baik itu adalah yang ringan dan tidak memberatkan, bahkan cincin besi atau hafalan atau mengajarkan al-Qur’an adalah mahar yang lebih baik. Dalam penetapan mahar harus memperhatikan kemampuan dari pihak laki-laki.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.5 Etika Islam, Praktik Keagamaan > 297.577 Perkawinan Menurut Islam, Pernikahan Menurut Islam, Munakahat |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah) |
Depositing User: | eva sartika |
Date Deposited: | 09 Dec 2016 03:42 |
Last Modified: | 09 Dec 2016 03:42 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/9587 |
Actions (login required)
View Item |